Minggu, 03 Maret 2013

Queen Berrys

QUEEN BERRYS







RAINBOW


Suara kokok ayam jantan membuat hancur kerajaan mimpi ke 5 gadis cantik yang kebetulan tinggal pada sebuah kontrakan elite di Daerah tempat tinggalnya, tentu saja karena kokok ayam jantan itu kepagian, belum ada subuh udah berkokok duluan, kira-kira ada apa gerangan membuat si ayam berkokok sepagi itu? Kembali ke cerita, ke 5 gadis itu adalah sahabat karib, sangking dekatnya mereka, mereka sampai membuat girlsband, yap girlsband komedi yang mereka sebut dengan nama “Queen Berrys” sebenarnya ini manipulasi dari persahabatan mereka, sebut saja yang pertama ujung tombak dari persahabatan kelima gadis ini yaitu Triae, sifat ke ibuannya membuat ke empat sahabatnya begitu dekat dengannya dan meluapkan semua perasaan ataupun curhatan ke dia, dan sifat keibuanya juga sampai dia dijuluki “Bunda” bunda dari ke empat sahabatnya itu, yang kedua Lely cewek tomboy ini terkenal sangat tegas diantara para sahabatnya, kalau ada masalah apapun dia selalu jadi nomor satu yang maju, bikin bulu kudu orang yang punya masalah sama Queen Berrys merinding lo, tapi tetep gimanapun dia sebenarnya lembut banget, yang ketiga Elly cewek perawakan model ini paling kalem diantara sahabatnya, kalau ada sesuatu yang dia gak suka, dia lebih baik diam dan menjauh, tapi kalau sudah mulai ngomong jangan ditanya lagi pasti predikat “pendiam” akan hilang, yang keempat si cewek bersahabat Nouva, dia sahabat yang bisa menempatkan diri, dan sabar abis tapi kebiasaanya manggil nama orang dengan nama orang lain misalnya salah satu sahabatnya dipanggil “paijo” “nah” dan sebagainya, yang terakhir sahabat yang selalu merepotkan sahabat lainya, Putri cewek yang super manja, egois dan punya emosi yang tak terkontrol, sifat cerobohnya selalu membuat sahabat-sahabatnya kerepotan.
“weker siapa sih ini, kepagian banget banguninyaa..”keluh Nouva sambil mengucek mata yang sudah jelas masih ngantuknya “itu bukan suara weker,, tapi suara ayam” jawab Triae “belum ada jam 4:00 lo ini,ada apa tu ayam bangunya kepagian? Atau jangan-jangan ntar siang mau ada kencan?” kata Putri yang selalu memikirkan apapun dengan daya hayal tinggi (dampak dari pecinta anime) “huuuussssst…jangan pada berisik,aku masih ngantuk nih..ayok tidur lagi” tambah Lely yang dari tadi masih saja memejamkan mata “ayo tidur, jangan ngobrol aja” tambag Elly yang langsung memperbaiki posisi tidurnya,dan kelima sahabat itupun kembali terlelap dengan posisi tidur yang berantakan, terang aja wajah Nouva berada tepat di pantat Lely, bisa dibayangin kalau sewaktu-waktu Lely kentut, bagaimana tuh reaksi Nouva, kaki Elly berada di perut Putri, dan Putri dengan manja memeluk Triae, udah tahu kebiasaan di rumah di kelonin ama ibunya terus, sampai terbawa saat sama teman-temanya.
Pukul 7:00 mereka serempak bersiap-siap berangkat ke kampus “katanya nanti ada anak baru di kelas kita”  “bunda tahu dari mana? Emangnya dulu dari kampus mana bun?” “gak tahu Lel, aku sih tahu infonya Cuma sekedar itu aja” “wah bunda, padahal udah penasaran banget nih, sapa tahu cowok ganteng, kan lumayan bisa jadi penyemangat kuliah,hehehehe” kata putri dengan gaya menghayalnya “kamu put, mikirnya selalu ke jauhaan,,ibarat balap lari nih, kamu pencuri start tau’!” “Nouva, sebenarnya kalian berdua itu sebelas dua belas, jadi sesama penghayal tingkat tinggi dilarang saling menjatuhkan” kata Elly sambil menepuk bahu sahabatnya itu, Lely dan Triae yang melihat tingkah konyol sahabatnya hanya tertawa geli “heeeh,,kalau gak kumpul sepi, kalau kumpul kayak kucing ama tikus, ribut terus” “bunda ikut-ikutan putri ama Nouva berhayaaal jauh, sudah-sudah ayok kuliah, nanti telat nih udah jam berapa sekarang,tau kan jam pertama kita siapa dosenya, dosen paling killer sedunia” “Lel, kalau di informatika ini, dosenya killer semua perasaan,,masuk kuliah kayak masuk dikandang macan” kata Elly sambil merapikan jilbabnya “kalau ngobrol terus kapan berangkatnya” kata Triae yang keluar dari kamar “berangkat-berangkat” tambah Nouva mengikuti langkah Triae sambil menyambar roti yang ada dimeja, dan kelima gadis itupun berangkat kuliah.
Semua Nampak sibuk dengan laptop-laptop mereka, yaaa…kalau anak dari fakultas informatika mulai masuk pemandangan laptop dan gaya sibuk dari semua mahasiswa sudah menjadi pemandangan wajar kalau memang mereka niat untuk lulus kuliah tepat waktu, kelima gadis itu seperti biasa dengan santainya melihat sekeliling dan memandang dengan heran, dalam hati mereka selalu bertanya-tanya, “apakah hari ini ada tugas? Kenapa semua selalu memandang laptop mereka penuh serius?” dan jawabanya tetap sama teman-teman kelas mereka kebanyakan ‘online’ setiap mereka tahu kalau teman-temanya lagi pada sibuk online pandangan ke empat gadis itu langsung tertuju pada Triae, ya…gadis satu ini paling gemar main-main didunia maya, sampai ada salah satu teman kampusnya ngasih julukan ‘Ratu Dumay’.
“mereka Nampak begitu sibuk ya, padahal kebanyakan pada online, yang ngerjain tugas paling beberapa” “kayak gak tahu mereka aja va, kalau gak gitu para Dosen gak akan bilang kalau kelas kita itu kelasnya orang berat,” “setidaknya kan kita bisa minta bantuan kalau ada tugas yang sulit Lel” tambah putri dengan senyum lebar. “kok gak ada tanda-tanda anak baru, kira-kira kabar itu bener apa gak ya bun?” “pasti bener dunk, info yang ku dapatkan langsung dari ketua kelas kita, jadi gak mungkin salah” “bakalan jadi korban nih si anak baru” “korban apa put?? Tanya Nouva penasaran “korban komentator kita, tau sendiri bunda kan kayak ahmad dhani komentator terperinci kita, hehehehe” “hahahaha kalau gak lebay ya gak akan aku komentarin” “beneraaaaan???????????????” Tanya ke empat sahabatnya penuh segudang curiga, tapi triae hanya bisa cengar cengir sambil garuk-garuk kepala yang udah jelas gak gatal.
Pelajaran pertama akan dimulai, mahasiswa langsung masuk kelas masing-masing, tak berapa lama seseorang gadis masuk di kelas Queen Berrys “jadi cewek ya” bisik putri ke kempat sahabatnya, dan sahabatnya hanya membalas dengan anggukan. “anak-anak, kelas kalian kedatangan mahasiswa baru, mahasiswa transfer dari Jakarta, silahkan perkenalkan dirimu” kata pak Raden “kenalkan, nama saya levi, mohon bantuanya” “iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” jawab anak-anak kompak, akhirnya levipun duduk tepat disebelah Elly. “kalau boleh tahu nama kamu siapa?” “aku Elly,,” jawab Elly sambil tersenyum ramah “salam kenal ya, dan mohon bantuanya,karena aku baru pindah jadi belum tahu banyak tentang daerah sini” “tenang aja vi, aku dan sahabat-sahabatku pasti akan bantuin kamu kok, jadi kamu gak usah khawatir ya, dan semoga kamu betah tinggal disini dan semoga kamu betah juga sekelas dengan kita” “makasih ya, kalau boleh tahu sahabat-sahabatmu siapa saja?” “ini mereka, ada Triae, Lely, Nouva dan Putri,,mereka berempat sahabat terbaikku” “waah, beruntung kamu punya sahabat seperti mereka” “kalau kamu mau, kamu juga bisa punya sahabat seperti mereka” “makasih El” “sama-sama”.
“va,aku mencium ada yang aneh deh dari anak itu” “huusst baru pertama ketemu kok bilang gitu, gak baik tau put” “ya ampun beneran, aku bisa tahu gimana sifat orang walaupun baru ketemu dari matanya,” “huuuuuuuuuuuuuusst ini pelajaran jaringan computer, bukan pelajaran dukun dan ramalan” “Lely, jangan rese dong,yang penting kamu hati-hati dan member Queen Berrys lainya, aku gak mau kalian kenapa-napa” “iya aja deh, tapi jangan sampai kekhawatiranmu yang konyol ini kamu perlihatkan ama dia..gak enak jugakan ntar jadinya” “iyaaap betul banget apa kata Nouva” “iya-iya va, lel,,,aku tahu itu” “sssssssssssssssst … berisik ,, pelajaran dulu, nanti ngerumpinya” “iyaa buuuuuuuuun” jawab ketiga gadis itu kompak.
“Berrys, ada anak yang pengen jadi teman kalian nih” kata Elly yang tengah ada Levi disampingnya, Putri Nampak malas-malasan menatap gadis itu tapi kakinya langsung diinjak Nouva agar dia gak bersifat seperti itu “boleh banget kok kalau mau temenan ama kita, kita selalu welcome ama siapapun, jadi tenang aja gak usah takut” “iya bener banget kata Triae,jadi silahkan kalau mau temean ama kita” kata Lely menambahi kata-kata Triae “kenalin aku Nouva” “aku Lely” “aku Triae” terdiam sesaat, “dan ini Putri” levi tersenyum “kalau aku Levi,, berteman sama kalian seperti diaudisi ya,” “diaudisi?” Tanya Elly tak mengerti “iya, kalian seperti ngadain audisi untuk masuk gank kalian, karena kalian cantik-cantik kayak gadis pilihan, kayak yang teman-teman bilang” “teman-teman bilang? Bukankah kamu baru masuk kampus ini ya? Kapan kamu dibilangin ama temen-temen? Dan temen-temen yang mana?” selidik Putri yang dari awal menaruh curiga sma Levi “pas aku lagi jalan mau masuk sini kan banyak anak-anak yang ngomongin kalian, kalau gank kalian cantik-cantik semua sepertinya masuk di gank kalian itu harus diaudisi dulu gitu” “ohya vi, mohon diralat ya,,kita ini bukan gank kok,tapi sahabat,,jadi jangan bilang gank lagi, kami kan bukan berandal, sedikit gak enak didengernya” “maaf lel kalau aku nyebutnya salah” “udah-udah kenapa percakapanya jadi tegang gini sih, kayak mau nantang ribut aja, bagaimana kalau kita ke kantin sekarang, udah laper nih” “bener banget apa kata bunda, dari pada debat untuk hal yang gak penting mending kita ke kantin, waktunya perut diisi, bukankah tadi pagi kita gak sarapan” tambah Elly, dan merekapun menuju kantin.
“kayaknya kamu bener deh put” “bener soal apa lel?” sambil makan cemilan diteras kontrakan “itu soal levi,kelihatanya tu anak gak beres, aku curiga dari semua ucapanya, kayak gak masuk akal gitu, masak iya ini kan pertama dia kenal ama kita, tapi kok udah tahu banyak banget tentang kita” “hmmm,,,kamu baru sadar? Aku yakin banget kalau dia berteman ama kita itu ada alasanya, gak mungkin murni karena pengen temenan ama kita, kita harus waspada aja ama dia, jangan sampai dia merusak persahabatan kita” “kalian ngomongin apa sih? Kelihatanya seru banget” “masalah levi va, kamu setuju ama kita gak?” Tanya Putri sambil menawarkan cemilian yang dimakanya “kalau aku sih tergantung nantinya aja, kalau kamu bilan kita harus waspada ya aku ikut aja, dari pada kita repot nantinya, mending kita siaga kan” “aku juga setuju itu” tambah Lely sambil melahap cemilan yang ada ditangan putri “yaaa,,,yaaaa abis nih cemilanku, waaaah dasar kalian ini lapar atau rakus sih!!” “hahahaha emang dasarnya aja cemilanya yang tinggal dikit, napa nyalahin kita coba” kata Lely dengan tertawa lebar “gimana gak nyalahin kalian, kalau cemilan nih aku makan sendiri pasti ntar abisnya, gara-gara kalian makan jadi cepet abis,,sinii muntahiiin!!!” “hahahahaha,,,kan kamu put yang nawarin ke aku tadi, barang yang udah masuk perut gak bisa keluar, dan kalau keluar juga bakal di wc, kamu mau? Yaudah tunggu besok aja ya kalau aku udah ke wc” “hmmm novaaaa!!! Dasar…malah nyuruh orang makan kotoran” kata Putri yang Nampak geram “kalian ini kalau digabungin kayak kucing dan tikus banget sih, ribut terus,kapan ya kontrakan ini bisa tenang, dan damai” “hahahahaha nanti bun kalau kita bertiga ini sakit hahahaha” celoteh Lely “udah jangan rebut terus, nih cemilanya, aku kasih banyak,,biar gak pada berkicau nih 3 burung kelaparan” tambah Elly sambil menaruh cemilan didepan ke tiga sahabatnya itu.
Malam hari dikontrakan, Putri dan Nouva Nampak asyik nonton film, Lely yang tengah asyik smsan dengan pujaan hatinya dan Triae sedang merapikan kamar Nampak tercengang melihat Elly yang Nampak dandan rapi “kamu mau kemana el?” “ohya bun aku lupa mau bilang, levi mau kesini, dia katanya pengen nginep sini ama kita, apa kamu gak di sms bun? Dan ini aku mau jemput dia” “iya el tadi aku juga disms, tapi aku fikir dia mau kesini sendiri” “apa el? Levi mau kesini? Ngapain coba dia kesini, menuh-menuhin kamar aja” gerutu Putri, “ya mungkin dia pengen lebih akrab aja ama kita Putri, udah ah jangan negative thinking mulu, berburuk sangka itu gak baik lo” “iya bener banget apa kata Elly put, kan niat dia baik kan ingin temenan ama kita,apa salahnya coba kalau kita temenan ama dia, gak ada ruginya ama kita kan, lagian kita semua itu saudara bukan, gak terkecuali ama Levi juga” “terserahlah el, bun,, terserah kalian aja” “waaaah,,gitu donk put, pasti tambah rame nih kalau tambah lagi satu orang di kontrakan kita” “bener va, semoga aja dia niatnya bener-bener baik” “berdo’a aja deh kalian va, lel” “yaudah, aku jemput Levi dulu ya, nanti kemalaman lagi, dan Putri inget jaga sikap,gak baik ah kayak tadi siang itu,, ok” “hmmmmmmm” jawab putri cuek “hati-hati el” “ok va, pasti”  “sayang, aku tahu kok kenapa kamu bersikap seperti ini, kamu takut kan perhatian kita teralih dengan adanya teman baru yang masuk dalam Queen Berrys kan? Tenang aja, dengan atau tanpa dia itu gak akan merubah apapun yang ada dalam Queen Berrys kok, kan tambah teman bukanya tambah bagus” “bundaaa,,,bundaa,,, hduh gak itu maksudku, tapi terserah bunda aja deh, dan terserah yang lainya, aku ngikut aja” “gitu dong, gitukan baru Putri, ya gak lel?” “hahahaha betul banget vaa, jadi putri yang heboh kayak biasanya aja, kamu gak pantes masang muka cemas kayak gitu” “ya,,,kebiasaan kalian berdua, aku selalu di skak terus” “kamu gak perlu khawatir kayak gitu, kalau ada apa-apa serahkan padaku, nanti akan aku basmi, orang kayak gitu di gertak sekali pasti takut” “hahahahaha aku malah yang takut lel”  goda Nouva “iya kamu kan kayak preman lel” tambah Triae “bukan preman bun, itukan jurus melindungi diri dari musuh” semalaman sambil menunggu datangnya levi masalah yang gak ada ujungnya yang selalu dibahas ke 4 gadis itu.
“waaah ini kontrakan kalian? Keren banget di kawasan elite dan nyaman banget” kata Levi sambil melihat seisi kontrakan dengan girang, lagi-lagi putri hanya memasang muka datar tanpa ekspresi “biasa aja lah vi, inikan kontrakan mahasiswa pada umumnya, soal nyaman dan tidaknya juga kan itu semua tergantung kita bagaimana kita mengatur tempatnya kan” “kamu bener juga el,, kamu memang selalu berfikir positif dan realistis, aku suka” “yaudah,,ayo sekarang masuk ke kamar, masak iya kamu mau berdiri terus di ruang tamu ini” ajak Triae “ makasih ya Triae, dan makasih temen-temen udah memperbolehkan aku main dan menginap di kontrakan kalian” “biasa aja lah, gak usah sungkan-sungkan, kita kan teman,,masak iya harus pritungan sih.” “heheheh iya ya, maaf deh lel”
Melihat Putri dan Nouva asyik mantengin laptop rasa penasarnpun merasuki diri levi “lagi pada ngapain kalian va, put?” “nih lagi nonton film vi” “emang film apaan va?” “film anime vi” “wah kalian ini kayak anak kecil ya, nontonya film anime” “hahaha itulah kebiasaan kami, suka ngoleksi film anime, terutama putri nih,,suka banget ama anime, sampai-sampai kehidupanya diibaratkan seperti di dunia anime” “hahaha konyol banget sih, emang kamu punya film anime apa aja put?” “emangnya kamu tahu tentang film anime apa aja? Percuma juga kan aku jelasin kalau kamu gak tahu,nanti obrolan kita gak akan nyambung” Lely hanya menghela nafas melihat percakapan itu, “bun, tangani,,nanti malah akan ribut kalau dibiarkan gini terus” bisik Lely pada Triae “udah vi, gak usah diganggu putri, emang kalau dia lagi nonton film kesukaanya, dia paling gak suka diganggu, jadi kesini aja, ngobrol ama kita” “iya deh triae, aku kesana aja, jadi gak enak,kesanya ganggu” “putri memang keras kepala” keluh Elly “udah biarin aja, lo kita tegur ntar dia ngambek El” “iya Lel, mending aku buat makanan, ayok kamu gak pengen nemenin aku?” “iya bener tuh lel, temenin elly buat makanan, ada tamu masak dianggurin sih” “ok-ok bun, berangkat deh”
“triae, boleh aku panggil kamu bunda juga?” “silahkan vi, semua anak kelas kita juga manggil aku bunda kok, jadi silahkan aja gak papa” “baiklah, bunda,, aku mau Tanya, leadernya Queen Berrys siapa sih, kok Elly bilang sesuatu yang gak mengenakkan tentang leader Queen Berrys” “aku leadernya, memangnya dia bilang gimana vi?” “jadi bunda leadernya? Gak jadi deh bun, nanti kalau aku cerita takutnya aku dimarahin ama Elly dan ngatain aku ngadu ke kamu lagi” “udah tenang aja vi gak usah khawatir, aku akan tutup mulut soal itu” “baiklah, tadi pas dia jemput aku kan dia nungguin aku agak lama bun, terus dia smsan ama aku, terus dia sms kayak gini, aku juga gak tahu maksudnya apa” kata Levi sambil memberikan ponselnya ke Triae
“gw sebenernya udah capek ama QB vi, ap lagi ama leadernya yang selalu bilang A, B dan berkata-kata seenaknya aja, gw pengen punya sahabat yg bener-bener sahabat, bukan perkumpulan preman kayak gini, gw merasa terkekang, itu makanya gw diem sendiri, mereka fikir gw pendiem, tapi gw diem ada sebabnya”
“ini bener sms dari Elly?” “bunda kan bisa baca nomor yang ngirim pesan itu kan?” “apa benar dia yang ngirim, aku liat dia biasa aja dan gak komen apa-apa selama ini, tapi kenapa dia tega bilang begitu kasarnya tentang aku dan Queen Berrys, aku gak nyangka dia tega bilang kayak gitu” “aku jadi merasa bersalah bun dan gak enak udah bilang ini ke kamu, dan aku juga takut kalau elly ntar marah ama aku karena ngadu ama kamu” “kamu tenang aja ya vi, aku akan diem kok, aku akan simpan rasa sakit ini dalam hati, terimakasih ya udah kasih tahu aku, mataku udah kebuka sekarang” “syukurlah bun, aku jadi lega dan gak takut lagi, bunda yang sabar ya…”
“taraaang, mie special buatan Lely_dunk dan Elly siap memanjakan lidah kalian” kata Lely sambil menaruh mie yang sudah siap dimakan di meja kamar “gak ah, aku gak lapar,,aku mau tidur aja capek” “bunda kamu kenapa? Gak biasanya kamu gak nafsu makan? Kan biasanya kamu yang paling semangat ama makanan bun?” “aku capek el!!” “udah-udah el, gak usah dipaksa,mungkin benar bunda kecapekan, kan tadi dia beres-beres kamar sendirian” kata Putri yang melihat Elly terdiam karena dibentak Triae “sekarang waktunya kita makaaaaaan” kata Nouva penuh semangat yang berhasil menyairkan suasana.
“yaudah, berhubung kalian repot-repot masak buat aku, sekarang giliranku yang cuci piring ya” “aku bantu” “kamu yakin mau bantu aku put?” “iya, kenapa enggak..kasihankan tamu harus cuci piring sendirian” “aku ikut dunk” “gak usah va, biar kami berdua aja, lagian cucianya sedikit aja kok” “ok deh kalau gitu put,” Putri dan Levipun menuju tempat cuci piring.
Sekejap suasanya menjadi hening dan kaku, Levi Nampak tidak nyaman dengan ekspresi Putri yang Nampak benar-benar tidak menyukainya “sebenarnya, apa tujuanmu ingin masuk ke tengah-tengah Queen Berrys?” “apa maksudmu put?” “apa kamu ingin menghancurkan persahabatan Queen Berrys, dan mengadu domba kami? Aku beri tahu ya, seberapa besar dan gigih kamu mengadu domba ataupun menghancurkan kami, kami gak akan pernah pisah, karena kami Queen Berrys, lebih dari sahabat, dan lebih dari Girlsband,” kata putri berlalu pergi “lo put, katamu mau bantuin levi cuci piring, kok pergi?” “udah selesai lel, yang aku cuci piringku sendiri” “hmm,,,dasar anak itu..maafin ya vi, maklumlah, dia dirumah gak pernah ngapa-ngapain selain tidur dan main laptop jadi bantuinya juga kayak gini deh” “gak papa lel, putri itu serem ya” “serem gimana? Malah anak-anak tahunya aku lo yang serem, dia itu malah anaknya kayak anak kecil dan ceroboh, jadi mana mungkin dia serem, kamu bisa aja” “tadi dia abis ngancam aku lel” “ngancam gimana vi?” “aku dituduh berteman ama kalian itu hanya untuk menghancurka Queen Berrys” kata Levi dalam tangis, melihat Levi menangis Lely langsung memeluknya “udah gak usah difikirin, nanti akan aku kasih tahu putri, jadi tenang aja ya” “makasih lel,” kata Levi dengan senyum manisnya.
Dikamar, Nampak Elly yang masih memikirkan bentakan Triae kepadanya “kenapa ya va bunda jadi semarah itu, bukankah selama ini secapek apapun dia, dia gak pernah bentak kita seperti itu, kenapa tadi dia bentak aku kayak gitu” “udah el, jangan diambil hati,, kamu tahu sendiri kalau bunda itu anaknya suka bercanda kan” “iya juga sih va, ya udahlah,,lagian akukan gak ngelakuin kesalahan apa-apa jadi biarkan aja sih” “lha itu baru Elly, bawa happy aja, yang penting kita akan selalu solid dan kompak sampai kapanpun” “iya dunk, Queen Berrys harus selalu kompak sampai kapanpun” “dooooooooooooooooooooooooor!!!!!!!” teriakan putri berhasil mengagetkan Nouva dan Elly” “oalah tuyuuul..bikin orang jantungan aja” “hahahaha mulai kumat julukan jeleknya” “tapi kata nouva bener lo, kamu ini bikin kaget aja put” “habisnya dari jauh aku liatin kalian ngmongnya serius amat, jadi aku bikin kejutan aja biar suasananya jadi ceria lagi hehehe” “inilah tipe manusia yang kurang kerjaan” kata Nouva dengan tampang lempengnya “benar-benar gak punya kerjaan” tambah Elly dengan ekspresi yang sama.
Pagi harinya mereka sibuk berdandan ria untuk berangkat ke kampus, Nampak Elly sibuk sendiri dengan tasnya “kamu kenapa El? Yang lain sibuk dandan kok kamu sibuk bongkar isi tas?” “lagi bingung nih va, uang yang baru aku ambil dari ATM kemarin aku taruh mana ya, kok gak ada ditas” “mungkin kamu lupa naruhnya el, coba periksa lagi” “gak lel, aku gak lupa kok, aku yakin aku taruh di dalam tas” “lha terus kemana tuh uang? Masak iya jalan sendiri?” “kamu ini put, masalah serius malah dibecandain” “bunda gak liat dompetku?” “gak!” semuanya terdiam sesaat mendengar jawaban Triae “bun, kamu masih kecapekan ya? Kok pengen marah-marah terus, apa kamu lagi dapet bun?” “lagi gak enak badan aja put” “jangan lupa minum obat dan banyak istirahat bun” “bener banget tuh kata Elly bun, jangan kecapekan juga, dan perhatikan makanya” “iya lel….udah kayak ibu-ibu aja nyeramahinya,ayok berangkat, nanti telat” “ayoook bundaaa” jawab mereka kompak.
“put, aku mau ngomong ama kamu” tiba-tiba Lely narik tangan putri “ngomong apa emangnya lel?” “kamu ini gimana sih, udah dibilangin ama aku, elly dan nouva kalau jaga sikap ama levi, kasihankan dia kamu curigai terus kayak gini, semalem tau gak abis kamu katain, dia langsung nangis” “apa kata-kataku keterlaluan ya?” “masih Tanya, Tanya aja ama dirimu sendiri..kan udah aku bilang kalau ada apa-apa kan bisa aku atasi, jadi kamu gak usah kayak gitu, gak ada gunanya malah hanya nimbulin masalah aja tau gak” “iya-iya,,,emang aku selalu salah dan selalu ceroboh, mending aku diem aja kalau gitu” kata putri lalu pergi meninggalkan Lely sendiri.
“Lel, pinjem HP dong..HPku lowbert nih..” “ambil aja di tas el” “ok aku ambil ya..” betapa kagetnya Elly ketika membuka tas Lely, dompetnya ada didalamnya “Lel, ini kan dompetku, kok bisa ada di tasmu, ini kan aku cari-cari dari tadi, kamu yang mengambilnya kan?” “looo…gak el, aku aja baru tahu kalau dompetmu ada ditasku, aku juga gak tahu gimana bisa ada dalam tasku el” “udah deh, gak usah alasan lel, gak mungkin kan dompet bisa jalan sendiri ke tasmu kalau memang gak kamu yang ngambil, ternyata member Queen Berrys ada yang klepto ya” “yang baik dunk el kalau ngomong, jangan bilang aku klepto kayak gitu, demi apapun aku gak ngerasa ngambil dompetmu, jadi jangan pernah bilang aku klepto!” “terserah aku gak perduli tentang semua itu! Klepto tetaplah klepto!” kata Elly dengan penuh amarah.
“va, dimana anak-anak kok pada sepi gini,,” “gak tahu vi mereka kemana, tumben banget nih aku ditinggal sendiri kayak gini, kalau bunda sih katanya lagi ngurus surat apa gitu aku gak tahu, kalau yang 3 gak tahu deh ngilang dimana” “bener apa kata anak-anak” “maksudnya?” “kalau kamu masuk Queen Berry situ hanya dimanfaatin ama mereka, mereka gak beneran mau sahabatan ama kamu va, tapi itu kata anak-anak,,semoga aja gak bener” “gak mungkin lah vi, mereka itu baik dan tulus kok sama aku, jadi pemikiran anak-anak itu salah” “semoga aja gak bener ya va, soalnya aku juga berfikiran sama kayak anak-anak, kalau mereka tulus kok mereka ninggalin kamu sendirian gini” “mungkin mereka lagi sibuk” jawab Nouva yang mulai memikirkan perkataan Levi.
“va, bisa nganterin aku ke ATM? Uangku abis nih..nanti sekalian shooping” “ok deh lel, terus dimana elly dan putri” “aku gak tahu, mereka pada pergi” “yaudah vi, aku tinggal nganterin lely dulu ya” ‘iya va, hati-hati ya dan ingat kata-kataku tadi” perkataan Levi hanya dibalas dengan senyuman, Nouva dan Lelypun berlalu meninggalkan Levy.
“emang kata-kata apa va yang dimaksud levy?” “gak apa-apa kok, gak penting” “ehmm,,gitu,…ok deh aku gak Tanya lagi”
Setibanya di kontrakan “va, bisa bantuin aku? bantuin ngerjain tugas dunk, bingung nih,,putri dimintain bantuan malah tidur” “aku capek nih el, mau istirahat” “ya nouva, bentar aja,,nanggung nih,,,” “aku bilang capek ya capek el!,,ternyata benar ya, aku di Queen Berrys ini hanya dimanfaatin aja, kalian gak benar-benar mau bersahabat ama aku, semua yang kalian berikan itu pamrih!!” “apa maksudmu va?” udah jelaskan kalian ini manfaatin aku, masih Tanya aja bun maksudku apa..aku ngantuk mau tidur!!” semua terasa hening tanpa ada satu orangpun yang berbicara.
Malam ini suasana begitu berbeda dari biasanya..biasnya ke lima gadis itu yang saling ledek, saling tertawa bersama kini semua telah sirna, mereka bahkan terkesan saling tak mengenal satu sama lain, emosi, sakit hati, dan kecewa semua tergambar jadi satu pada raut wajah mereka. “kenapa jadi gak menyenangkan seperti ini sih, heyy kalian…ayolah berbicara sepatah kata aja,,aku kesepian kalian begini” kata-kata putripun tanpa balasan “hmmmmm..yaudah mending aku keluar aja deh, cari udara segar” “aku ikut put” “ok bun, ayok kita keluar”
“bun,sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu jadi seperti ini, biasanya kalau Queen Berrys ada masalah bunda malah yang selalu nyatuin kami, kok sekarang bunda ikut-ikutan diem kayak gini” Tanya putri yang  penasaran melihat tingkah teman-temanya yang menurutnya gak wajar. “aku kecewa ama Elly put, itu kenapa sebabnya aku bentak dan jutekin dia beberapa hari ini” “kecewa kenapa bun?” “dia sms levi kalau dia benci ama aku karena aku leader yang gak baik, selu bilang A, B seenakku, dan dia sebenernya tertekan masuk member Queen Berrys, aku kecewa ama dia, dulu aku fikir dia pendiam ternyata itu satu-satunya hal yang dia bisa lakukan karena sebenarnya gak betah ama kita,aku gak nyangka dia bilang gitu” “tunggu bun, emangnya itu benar-benar nomor elly? Bisa sajakan levi itu ngarang cerita” “nomornya itu jelas banget kalau nomor elly put,” “bunda jangan ambil keputusan sepihak ya, bukankah bunda leader kami, jadi bunda sebaiknya tanyakan langsung ama elly yang sebenarnya bun, aku tahu kok bunda pasti bisa mempersatukan member Queen Berrys lagi dan membuat suasanya yang beku ini menjadi cair dan hangat seperti semula, bunda pasti bisa melakukan itu semua, karena bunda leader kami” kata putri sambil menepuk bahu Triae sambil tersenyum simpul “baiklah put, memang benar katamu, lagian aku juga gak suka kalau member Queen Berrys jadi hancur begini” “gitu dunk, itu baru bunda kami..semangat bun!!”
Dirumah Levi, “waaah putri,,ada apa kamu datang kerumahku? Tumben banget” Tanya levi dengan wajah berbinar-binar “hentikan menunjukkan ekspresi palsumu itu, aku kemaren bukankah sudah bilang kalau kamu gak bisa menghancurkan Queen Berrys kan, tapi kamu terlalu nekat untuk mencobanya ya, aku salut lo sama kamu, mungkun kamu menang karena akhir-akhir ini semua member Queen Berrys saling diam dan gak mau ngomong satu sama lain, tapi percayalah kalau itu hanya sementara, pada akhirnya kebenaran pasti akan menang, mendung dan hujan yang Queen Berrys alami, akan menampakkan sebuah pelangi pada akhirnya,” “kenapa kamu yakin seperti itu?” “kamu mau bukti levi?” “buktikan saja kalau memang kamu bisa melakukanya” “bukan aku vi yang melakukanya, tapi semua member Queen Berrys” kata putri sambil meninggalkan rumah levi tanpa permisi.
“el, aku mau Tanya sama kamu tentang sms yang mau kirim ke levi” “akhirnya bunda mau bicara sama aku, emang sms apa bun?” Tanya elly penasaran “tentang curhatan yang bikin Queen Berrys terutama aku sakit hati kalau membaca isinya, tentang kebencian dan kemuakanmu terhadapku dan ketertekananmu masuk Queen Berrys” “apa maksud bunda? Aku sama sekali gak mengerti, bahkan aku gak pernah curhat tentang apapun sama orang lain selain Queen Berrys bun, apa lagi ama dia orang yang baru aku kenal, benar kalau aku baik sama dia, tapi belum tentu keakraban itu aku bisa curhat segalanya sama dia, apalagi tentang jelek-jelekin bunda atau Queen Berrys, sama sekali gak pernah, emangnya kapan itu bun?” “malam dimana dia menginap pertama kali disini dan kamu menjeputnya saat itu” elly mulai mengerti arah pembicaraan triae. “kayaknya bener apa kata putri bun, kalau levi punya niat buruk ama Queen Berrys, yang sebenarnya terjadi malam itu, dia pinjam HPku saat aku nyetir pas bawa dia kesini, jadi aku pinjamkan saja, aku gak tahu kalau dia penjem HPku untuk sms ke nonya sendiri kayak gitu dan menghasut bunda dengan hal itu” “jadi begitu ceritanya, benar-benar levi keterlaluan, jangan-jangan soal nouva dan kamu sama lely ada hubunganya juga ama levi?” “kalau soal nouva ada kemungkinannya, tapi kalau soal lely aku gak jamin bun” “kenapa begitu el?” “karena udah ada bukti dia nyuri dompetku” “walau begitu apakah kamu gak mau maafin dia? Biar bagaimanapun kita itu sahabat, ingat itu..yang pentingkan uangmu gak kurang sepeserpunkan?” “bukan masalah uangnya bun, tapi ini masalah kejujuran dan kepercayaan” “yaudah, kita urus belakangan, yang terpenting kita yakinin nouva dulu, biar fikiran dia tentang kita gak makin aneh-aneh” “bunda benar, ayok kita kasih pengertian ama dia”
Putri yang baru datang ke kontrakan Nampak heran melihat lely berada diluar sambil menitikan air mata “tumben amat cewek se cuek kamu bisa nangis lel, ada apa? Kamu sakit?” tampak putri penasaran “aku gak tahu harus gimana put, aku bingung” “bingung kenapa? Udah jangan nangis, kamu itu jelek kalau nangis, gak ada pantas-pantasnya” “aku gak tahu bagaimana caranya, kenapa dompetnya elly tiba-tiba ada ditasku, sungguh aku sama sekali gak mengambil dompet itu, buat apa aku ngambil dompet itu gak ada gunanya kan, tapi elly sama sekali gak percaya dan bilang kalau aku klepto, aku sedih kenapa aku dibilang klepto sama dia, bukankah kita ini sahabat, tapi kenapa dia sama sekali gak percaya sama aku put” “aku tahu kok perasaanmu lel, dan wajar saja kalu elly seperti itu” “kamu belain elly, dan kamu juga mau nuduh aku klepto?” “bukan-bukan kayak gitu maksudnya, sekarang gini, coba fikir kalau posisinya dibalik antara kamu ama elly, pasti kamu juga akan sulit percayakan, karena buktinya kayak gitu, kalau kamu gak ngerasa ngelakuin, kamu harus cari pelakunya kan,orang yang sebenarnya udah naruh dompet itu ke dalam tasmu, dengan begitu nanti elly akan percaya” “aku gak nyangka put, kenapa ada orang yang tega banget sama aku, fitnah aku kayak gini, apa salahku sama orang itu sampai dia beginiin aku” “yang sabar aja lel, semua pasti ada jalan keluarnya kok”
“va, apa kamu masih ngira kami manfaatin kamu?” Tanya elly yang melihat nouva sedari tadi mengurung diri dikamar “Tanya pada hati kalian” “sayang, kami sama sekali gak ada fikiran buat manfaatin kamu, emang kamu kata siapa kalau kami begitu?” “dulu memang aku bego gak menyadari semua ini, tapi setelah levi bilang ke aku, mataku sekarang kebuka dan bisa melihat siapa sebenarnya kalian itu” “kami gak seperti itu va, dan maaf kalau tadi aku minta ajarin buat ngerjain tugas gak tahu kalau kamu capek banget, biasanya secapek apapun kamu, pasti kamu selalu nolong semua member Queen Berrys, makanya aku berani minta tolong ama kamu va, dan itu bukan berarti aku ataupun kami manfaatin kamu, tapi karena aku tahu kalau kamu smart dan suka bantu kami” “benar apa yang dikatakan elly, andaikan kami hanya ingin memanfaatkanmu, kami gak perlu masukin kamu jadi member Queen Berrys kan? Bukankah kita ini keluarga? Makanya kami bersikap seperti adanya keluarga, keluarga yang jadi penolong sepertimu, keluarga yang keibuan seperti aku, keluarga yang tegas seperti lely, keluarga yang mampu mendinginkan suasana seperti ely dan keluarga yang kacau seperti putri, baik gimanapun kita punya kekurangan dan kelebihan, dan kita saling melengkapi, itukan gunanya keluarga” mendengar penjelasan elly dan triae nouva hanya bisa menunduk dan sejenak berfikir, semua yang ada diotaknya semakin membuatnya bingung, dia terus bertanya dalam hati “siapa yang harus aku percaya, apa benar apa kata-kata bunda dan elly atau apa benar kata-kata levi?” “aku tahu va, saat ini kamu bingung dengan semuanya, kalau apa yang kamu lihat belum bisa membuatmu percaya, maka dengarkan kata hatimu va, mata mungkin saja bisa salah, tapi percayalah mata hati tidak akan pernah salah, dan apakah kamu akan terperangkap dengan kata-kata levi? Orang yang bahkan belum setahun kamu kenal?” kata elly sambil menepuk bahu nouva “mungkin kalian benar, aku ini bodoh,,begitu mudahnya diperalat ama levi dan percaya begitu aja dengan kata-kata manisnya,, dan aku baru ingat juga kata-kata putri, kalau kita disuruh hati-hati ama levi, ternyata benar kejadian sekarang,” “yaudah, yang udah terjadi biarlah terjadi ya va, sekarang ayok kita cari lely ama putri, dan kamu el kamu juga harus berfikir positif ama lely ya,,jangan karena salah faham masalah dompet persahabatan ini jadi berantakan” “iya el aku juga setuju ama bunda, mungkin aja yang ngambil tu levi terus dia manipulasi semuanya, bukankah kekacauan yang terjadi ama Queen Berrys semua gara-gara ulahnya dia” “ya udah bun, va,,kita liat aja ntar gimana ya” “hmm…ok deh” jawab nouva, dan ketiganya mencari lely dan putri.
“kamu kenapa lel?” Tanya triae yang melihat lely menangis, dan lely pun hanya terdiam “udah el, kamu jangan kayak gini, kamu harus maafin lely, kasihan kan dia nangis gara-gara hal kayak gini, dan kamu juga kan gak dirugikan kan?” “udah lah va, kamu itu gak tahu, ini bukan masalah sepele atau enggak, tapi ini masalah kepercayaan” “hmm,,,keras kepalanya kumat elly, udah-udah malah jadi ribut gini” kata triae menengahi “mereka berdua gak salah kok, dan mereka berdua juga gak benar.. semua ini hanya perlu bukti untuk memperjelas semuanya, dan mengetahui siapa dibalik semua ini, dan untuk memastikan kalau lely benar-benar gak bersalah, bukankah itu yang terbaik untuk semuanya” “benar banget apa kata putri, sekarang bukan waktunya kita untuk saling menyalahkan ataupun membela siapa yang benar, sekarang kita harus membongkar dalang dibalik semua ini, walaupun kita yakin satu orang yang ada dibalik semua ini, bukankah kita gak bisa menuduhnya tanpa bukti? Dan itu juga akan jadi senjata dia untuk menyerang balik kita dan bilang kalau kita merusak nama baiknya” “iya bun, cara satu-satunya adalah mincing dia” “mincing gimana maksudnya va?” Tanya lely yang tak mengerti “ya mincing dia untuk bilang langsung dari mulutnya kalau dialah dalang dibalik semua ini, tapi mincing juga perlu umpan juga kan, dan satu-satunya yang bisa jadi umpan hanya lely” “kamu gila va, kenapa harus lely yang jadi umpan?” “kenapa el? Kamu khawatir ama lely kalau nanti dia akan kenapa-napa?” elly pun hanya terdiam “baiklah, kalau memang aku harus jadi umpan untuk semua kesalahan ini, aku mau.. bukankah semua ini juga gara-gara aku, semua gak akan terjadi kalau gak ada aku kan, jadi kenapa harus takut, biar kita bongkar kebohongan cewek kamseupay itu, agar dia gak seenaknya aja ngancurin Queen Berrys kayak gini” “kalau kamu siap lel, kamu besok bisa kok ketemu ama levi, biar aku yang ngatur, kamu rekam dan pancing dia sampai dia bicara apapun yang sebenarnya ama kamu, dan kita juga akan langsung datang sendiri kesana, buat ngawasin kamu dan buat jaga-jaga kalau ada hal buruk diluar keinginan kita” “ok put, kalau gitu rencananya aku setuju, el, va, apa kalian juga setuju dengan rencana ini?” “ya kayaknya film anime udah buat dia memikirkan ide gila kayak gini, tapi apa salahnya nyoba, kan kita gak tahu juga hasilnya kayak gimana, bener kan el?” “kalau aku ngikut aja gimana baiknya, aku juga ingin tahu kebenaranya kayak gimana” “baiklaaah, kalau semuanya udah setuju, besok kita beraksi ya Berrys” kata putri dengan semangat yang menggebu.
“lel, hati-hati ya,,,kami disini ngawasin kamu kok” kata triae menyemangati lely “tapi apa gak aneh makek kostum yang konyol kayak gini put?” keluh nouva karena selain lely mereka memakai kostum penyamaran yang jelas anehnya “hehehehe,,,biar lebih kerenkan, kan kalau di anime ini biasanya berhasil” “hduuh,,,ini dunia nyata, masak iya disamain ama anime” “terus harus pakek kayak apa el?” “mau ketemuan di café kan?” “iya el” “yaudah kita pencar jadi dua meja aja, kalau kita satu meja pasti dia akan curiga, dan kita pakek kostum juga senatural mungkin tapi, hanya pakek merubah bentuk wajah aja, nanti dia juga gak akan mengenali kita” “waaah saranmu el, kayak difilm Indonesia aja, tapi hati-hati biasanya gagal loch” “dari pada saranmu put!!’ jawab nouva, elly dan triae kompak “ya udah deh, aku ngikut aja” tambah putri dengan muka datarnya. “kamu pasti bisa lel,” kata nouva menyemangati “udah gak usah lebay, yaudah kita harus siap-siap sebentar lagi kan kita nyusul” “iya bun” jawab ketiganya kompak “yaudah aku berangkat dulu ya” “iyaaa” tambah nouva dan putri.
“kenapa kamu el? Khawatir ama lely ya? Kok dari tadi gelisah banget” selidik nouva “gak kok, biasa aja” “udah va, jangan ledekin elly terus, gak usah ditanya pasti dia gelisah lah membiarkan lely berangkat sendirian ke kandang macan” kata triae melihat elly yang selalu diledekin nouva “huuuuuuuuuuust berisik, ayo berangkat..aku udah gak sabar nih” “ok put, yok kita berangkat” jawab bunda merekapun langsung menuju café dimana lely dan levi bertemu.
“kenapa kamu nagajak aku ke café lel? Tumben banget,,, kamu mau curhat ya?” Tanya levi dengan gaya khasnya “aku gak ingin teman-teman tahu tentang masalah ini, tapi aku harus bicara empat mata sama kamu” “ada apa? Tumben sekali kamu murung kayak gini lel, bukankah kamu terkenal paling tegas dan ditakuti dari kelima member Queen Berrys? Tapi kenapa kamu jadi gak bersemangat seperti ini?” “waah kamu pintar ya, bisa tahu sifat kelima Queen Berrys padahal kamu belum lama kenal kami, dan itu juga terjadi saat kamu pertama masuk kampus ini, kamu tahu dari pertama aku udah ngawasin kamu, tapi aku gak mau kayak putri yang terang-terangan nunjukinya ke kamu, karena aku berharap kamu gak kayak gitu, tapi nampaknya putri benar, gak seharusnya aku baikin orang yang punya niat untuk menghancurkan Queen Berrys” “apa maksud kamu? Kamu jangan nuduh orang tanpa bukti lel, kamu bisa aja aku tuntut dengan tuduhan mencemarkan nama baik orang” “udah aku duga kamu pasti bilang seperti itu, dan asal kamu tahu,, aku kenal dengan salah satu temanmu yang ada disini, kalau sebenarnya kamu udah sering masuk ke kampus kami sebelum kamu pindah kesini kan, dan kamu juga sempat beberapa kali cari tahu tentang kami, sekarang aku mau Tanya kamu kan yang ngadu domba aku sama elly, kamu yang masukin dompetnya ke tasku!!” mendengar kata-kata lely levi tersenyum, ntah apa makna senyumanya itu “lucu banget ya, membongkar kebusukan orang yang gak melakukan perlawanan kayak kamu, benar-benar membosankan” “hahaha, membosankan katamu? Apakah masih akan membosankan kalau melihat teman-temanmu hancur hanya dengan kedua tanganku? Katanya Queen Berrys kompak, tapi apa, mereka kumpulan orang bodoh yang mudah dibodohi, dan mudah dihasut, ternyata hanya dengan sedikit usaha aja, kalian langsung hancur berantakan, ohya memang benar aku yang naruh dompet elly ke tasmu, saat kamu tengah sibuk memasak ama dia, dan saat triae udah kena hasutanku, dia langsung berbaring dan gak sadar dengan apa yang aku lakukan dikamar kalian” “iya sangking kami bodohnya ampek kamu menghasut bunda dengan sms yang kamu tulis sendiri itu kan, kamu pinjam HPnya elly untuk mengirim sms ke nomormu sendiri” “iya itu karena kalian itu bodoh, gampang dibodohi” “kami bukan bodoh, kami ingin baik sama kamu” “owh,,baik…ok tapi sayangnya aku gak butuh itu dari kalian, kamu,, kata anak-anak kamu yang paling tegas, kamu yang jadi pelindung Queen Berrys, itu sebabnya aku ingin sekali menjadikanmu korbanku, ternyata benar apa dugaanku kalau kamu gak setegas yang aku fikir, triae yang diagung-agungkan sebagai leader dan bunda dari member Queen Berrys, ternyata dia sama sekali gak seperti yang aku bayangkan, aku fikir dia akan cuek dengan semua hasutanku dan akan menyadari kalau ini semua ulahku, ternyata dia malah ikut kehasut juga, elly cewek pendiam itu, sangking positif thinkingnya dia sampai gak sadar kalau dia aku peralat, seperti halnya dengan nouva, dengan mudah aku bisa merasuki fikiranya dan menhasut kalian, dasar kalian bodoh, mudah sekali aku hasut, ohya satu lagi putri, cewek kekanak-kanakan itu, melihatnya membuat aku muak” “muak karena kamu gak bisa memperdaya dia kan?” “hahahaha, iya itu salah satunya, tapi masih ada sebab yang membuat aku muak ama dia, cewek ceroboh kayak dia kenapa bisa masuk dalam Queen Berrys, bukankah itu akan merugikan kalian,” “terus apa maksud kamu yang paling cocok menggatikanya itu kamu? Jangan mimpi..sekurang ataupun seburuk apapun mereka, mereka sahabatku, dan kami saling melengkapi, aku rasa udah cukup ya berceloteh ama orang kayak kamu, dan terimakasih atas hari ini, setidaknya aku udah punya bukti untuk aku berikan ke Queen Berrys lainya” kata lely sambil menunjukkan bukti rekamannya. “owh, jadi tujuan kamu mengajakku bicara karena ingin memancingku untuk bicara panjang lebar tentang ini? Hahaha bagaimana kalau rekamanmu aku rusak, apakah kata-katamu masih bisa dipercaya sama member Queen Berrys yang lain?” “dengan atau tanpa bukti itu, aku yakin member Queen Berrys yang lain akan percaya sama lely!” kata putri sambil duduk mendekat disebelah lely dan levi “anak gak berguna ada disini juga,” “aku memang gak berguna, tapi aku sangat berguna untuk membongkar kebusukanmu levi, kamu fikir lely sendiri disini? Kamu salah, dari tadi aku, elly, nouva dan triae udah ada disini dan mendengar dengan jelas apa saja kata yang kau keluarkan dari mulutmu, memalukan” “dan meski putri gak berguna, dia selalu berguna buat kami, kalau gak ada dia kami gak mungkin bisa berada dalam masalah-masalah konyol yang dia buat, dan kami menikmati setiap saat itu” “bener banget apa kata nouva, meski kami banyak kekurangan, tapi kelebihan kami yang berbeda mampu membuat kita satu, itulah alasan kenapa kami membuat nama Queen Berrys pada persahabatan kami, karena kami bukan hanya sekedar sahabat, tapi kami ini keluarga, dan kamu salah besar kalau hasutan itu akan menghancurkan persahabatan Queen Berrys, karena dengan hitungan jam, kekacauan yang kamu buat pasti akan sirna dengan sendirinya, jadi aku sarankan,,kalau kamu mau menghancurkan Queen Berrys seharusnya kamu harus tahu lebih tentang kami, bukan hanya sekedar tahu tentang kami” kata triae dengan memegang pundak levi dengan keras, “sekarang kamu tahu kan vi siapa sebenarnya Queen berrys, dan soal masalah curi mencuri dari awalpun aku percaya kalau lely gak melakukan semua itu, aku diam dan kekeh pada pendirianku karena aku ingin lely usaha untuk membongkar kedokmu, dan kebusukanmu,,dan mau gak mau kamu juga harus mengakuinya kan kalau lely memang cewek yang tegas, yang bisa menjaga Queen Berrys, jadi jangan anggap remeh kami!” mendengar kata-kata Queen Berrys Nampak levi menunduk dengan keringan dingin yang bercucuran “udahlah Berrys, kalau kita pojokin terus dia bisa pingsan lagi, yok kita jalan-jalan,,melepaskan penat yang telah dia buat sama kita akhir-akhir ini” “ide bagus lel, yuuuk berrys kita pergi” “iyaap leader!!” jawab keempat member Queen Berrys kompak.
“yaaaaa,,, kok ujan sih….” Keluh nouva “cuaca ini sama kayak kita kemaren ya, mendung saat kita mulai berselisih faham, dan hujan saat kita mulai berderai air mata karena kesalah fahaman yang dibuat orang yang gak bertanggung jawab itu” “iya bun, tapi lihat deh sebelah sana, ada pelangi,,itu juga sama kayak kita, setelah kita laluin sedih dan air mata, akhirnya kita tetep bersatu dan bahagia kan..” kata lely sambil memandangi pelangi dialangit yang mulai cerah itu “dan pada akhirnya kita akan selalu bersama, setidaknya hal ini bisa sebagai pembelajaran yang berharga buat kita, agar persahabatan kita akan tetap solid seberat apapun masalah yang kita hadapi” “kamu memang benar el, tapi bukankah adanya masalah itu membuat hari-hari kita semakin seru, gak mungkin akan ada pelangi kalau sebelumnya gak ada mendung dan hujan kan? Begitu juga persahabatan kita, kita gak akan bisa lebih bahagia dan lebih menghargai persahabatan kalau kita gak mengalami masalah yang membuat kita jatuh bangun, membuat kita marah, kecewa, sedih bahkan menangis, dan pada akhirnya pelangi kebahagiaan kita akan muncul dan menghapus semua kesedihan itu” “iya put, kali ini kamu benar,sampai kapanpun kita akan selalu bersama, gak akan pernah bisa terpisah, sebagai leader aku akan jaga kalian dan jaga Queen Berrys agar selalu satu sampai kapanpun, melewati setiap canda dan tawa” “karena persahabatan kita indah bagaikan pelangi kan buuun!! Hahahaha” kata keempat member itu kompak.

SELESAI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar