RAINBOW
Suara kokok ayam jantan membuat hancur kerajaan mimpi ke 5 gadis
cantik yang kebetulan tinggal pada sebuah kontrakan elite di Daerah tempat
tinggalnya, tentu saja karena kokok ayam jantan itu kepagian, belum ada subuh
udah berkokok duluan, kira-kira ada apa gerangan membuat si ayam berkokok
sepagi itu? Kembali ke cerita, ke 5 gadis itu adalah sahabat karib, sangking
dekatnya mereka, mereka sampai membuat girlsband, yap girlsband komedi yang
mereka sebut dengan nama “Queen Berrys” sebenarnya ini manipulasi dari
persahabatan mereka, sebut saja yang pertama ujung tombak dari persahabatan
kelima gadis ini yaitu Triae, sifat ke ibuannya membuat ke empat sahabatnya
begitu dekat dengannya dan meluapkan semua perasaan ataupun curhatan ke dia,
dan sifat keibuanya juga sampai dia dijuluki “Bunda” bunda dari ke empat
sahabatnya itu, yang kedua Lely cewek tomboy ini terkenal sangat tegas diantara
para sahabatnya, kalau ada masalah apapun dia selalu jadi nomor satu yang maju,
bikin bulu kudu orang yang punya masalah sama Queen Berrys merinding lo, tapi
tetep gimanapun dia sebenarnya lembut banget, yang ketiga Elly cewek perawakan
model ini paling kalem diantara sahabatnya, kalau ada sesuatu yang dia gak
suka, dia lebih baik diam dan menjauh, tapi kalau sudah mulai ngomong jangan
ditanya lagi pasti predikat “pendiam” akan hilang, yang keempat si cewek
bersahabat Nouva, dia sahabat yang bisa menempatkan diri, dan sabar abis tapi
kebiasaanya manggil nama orang dengan nama orang lain misalnya salah satu
sahabatnya dipanggil “paijo” “nah” dan sebagainya, yang terakhir sahabat yang
selalu merepotkan sahabat lainya, Putri cewek yang super manja, egois dan punya
emosi yang tak terkontrol, sifat cerobohnya selalu membuat sahabat-sahabatnya
kerepotan.
“weker siapa sih ini, kepagian banget banguninyaa..”keluh Nouva
sambil mengucek mata yang sudah jelas masih ngantuknya “itu bukan suara weker,,
tapi suara ayam” jawab Triae “belum ada jam 4:00 lo ini,ada apa tu ayam
bangunya kepagian? Atau jangan-jangan ntar siang mau ada kencan?” kata Putri
yang selalu memikirkan apapun dengan daya hayal tinggi (dampak dari pecinta
anime) “huuuussssst…jangan pada berisik,aku masih ngantuk nih..ayok tidur lagi”
tambah Lely yang dari tadi masih saja memejamkan mata “ayo tidur, jangan
ngobrol aja” tambag Elly yang langsung memperbaiki posisi tidurnya,dan kelima
sahabat itupun kembali terlelap dengan posisi tidur yang berantakan, terang aja
wajah Nouva berada tepat di pantat Lely, bisa dibayangin kalau sewaktu-waktu
Lely kentut, bagaimana tuh reaksi Nouva, kaki Elly berada di perut Putri, dan
Putri dengan manja memeluk Triae, udah tahu kebiasaan di rumah di kelonin ama
ibunya terus, sampai terbawa saat sama teman-temanya.
Pukul 7:00 mereka serempak bersiap-siap berangkat ke kampus
“katanya nanti ada anak baru di kelas kita”
“bunda tahu dari mana? Emangnya dulu dari kampus mana bun?” “gak tahu
Lel, aku sih tahu infonya Cuma sekedar itu aja” “wah bunda, padahal udah
penasaran banget nih, sapa tahu cowok ganteng, kan lumayan bisa jadi
penyemangat kuliah,hehehehe” kata putri dengan gaya menghayalnya “kamu put,
mikirnya selalu ke jauhaan,,ibarat balap lari nih, kamu pencuri start tau’!”
“Nouva, sebenarnya kalian berdua itu sebelas dua belas, jadi sesama penghayal
tingkat tinggi dilarang saling menjatuhkan” kata Elly sambil menepuk bahu
sahabatnya itu, Lely dan Triae yang melihat tingkah konyol sahabatnya hanya
tertawa geli “heeeh,,kalau gak kumpul sepi, kalau kumpul kayak kucing ama
tikus, ribut terus” “bunda ikut-ikutan putri ama Nouva berhayaaal jauh, sudah-sudah
ayok kuliah, nanti telat nih udah jam berapa sekarang,tau kan jam pertama kita
siapa dosenya, dosen paling killer sedunia” “Lel, kalau di informatika ini,
dosenya killer semua perasaan,,masuk kuliah kayak masuk dikandang macan” kata
Elly sambil merapikan jilbabnya “kalau ngobrol terus kapan berangkatnya” kata
Triae yang keluar dari kamar “berangkat-berangkat” tambah Nouva mengikuti
langkah Triae sambil menyambar roti yang ada dimeja, dan kelima gadis itupun
berangkat kuliah.
Semua Nampak sibuk dengan laptop-laptop mereka, yaaa…kalau anak
dari fakultas informatika mulai masuk pemandangan laptop dan gaya sibuk dari
semua mahasiswa sudah menjadi pemandangan wajar kalau memang mereka niat untuk
lulus kuliah tepat waktu, kelima gadis itu seperti biasa dengan santainya
melihat sekeliling dan memandang dengan heran, dalam hati mereka selalu
bertanya-tanya, “apakah hari ini ada tugas? Kenapa semua selalu memandang
laptop mereka penuh serius?” dan jawabanya tetap sama teman-teman kelas mereka
kebanyakan ‘online’ setiap mereka tahu kalau teman-temanya lagi pada sibuk
online pandangan ke empat gadis itu langsung tertuju pada Triae, ya…gadis satu
ini paling gemar main-main didunia maya, sampai ada salah satu teman kampusnya
ngasih julukan ‘Ratu Dumay’.
“mereka Nampak begitu sibuk ya, padahal kebanyakan pada online,
yang ngerjain tugas paling beberapa” “kayak gak tahu mereka aja va, kalau gak
gitu para Dosen gak akan bilang kalau kelas kita itu kelasnya orang berat,”
“setidaknya kan kita bisa minta bantuan kalau ada tugas yang sulit Lel” tambah
putri dengan senyum lebar. “kok gak ada tanda-tanda anak baru, kira-kira kabar
itu bener apa gak ya bun?” “pasti bener dunk, info yang ku dapatkan langsung
dari ketua kelas kita, jadi gak mungkin salah” “bakalan jadi korban nih si anak
baru” “korban apa put?? Tanya Nouva penasaran “korban komentator kita, tau
sendiri bunda kan kayak ahmad dhani komentator terperinci kita, hehehehe”
“hahahaha kalau gak lebay ya gak akan aku komentarin”
“beneraaaaan???????????????” Tanya ke empat sahabatnya penuh segudang curiga,
tapi triae hanya bisa cengar cengir sambil garuk-garuk kepala yang udah jelas
gak gatal.
Pelajaran pertama akan dimulai, mahasiswa langsung masuk kelas
masing-masing, tak berapa lama seseorang gadis masuk di kelas Queen Berrys
“jadi cewek ya” bisik putri ke kempat sahabatnya, dan sahabatnya hanya membalas
dengan anggukan. “anak-anak, kelas kalian kedatangan mahasiswa baru, mahasiswa
transfer dari Jakarta, silahkan perkenalkan dirimu” kata pak Raden “kenalkan,
nama saya levi, mohon bantuanya” “iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” jawab
anak-anak kompak, akhirnya levipun duduk tepat disebelah Elly. “kalau boleh
tahu nama kamu siapa?” “aku Elly,,” jawab Elly sambil tersenyum ramah “salam
kenal ya, dan mohon bantuanya,karena aku baru pindah jadi belum tahu banyak
tentang daerah sini” “tenang aja vi, aku dan sahabat-sahabatku pasti akan
bantuin kamu kok, jadi kamu gak usah khawatir ya, dan semoga kamu betah tinggal
disini dan semoga kamu betah juga sekelas dengan kita” “makasih ya, kalau boleh
tahu sahabat-sahabatmu siapa saja?” “ini mereka, ada Triae, Lely, Nouva dan
Putri,,mereka berempat sahabat terbaikku” “waah, beruntung kamu punya sahabat
seperti mereka” “kalau kamu mau, kamu juga bisa punya sahabat seperti mereka”
“makasih El” “sama-sama”.
“va,aku
mencium ada yang aneh deh dari anak itu” “huusst baru pertama ketemu kok bilang
gitu, gak baik tau put” “ya ampun beneran, aku bisa tahu gimana sifat orang
walaupun baru ketemu dari matanya,” “huuuuuuuuuuuuuusst ini pelajaran jaringan
computer, bukan pelajaran dukun dan ramalan” “Lely, jangan rese dong,yang
penting kamu hati-hati dan member Queen Berrys lainya, aku gak mau kalian
kenapa-napa” “iya aja deh, tapi jangan sampai kekhawatiranmu yang konyol ini
kamu perlihatkan ama dia..gak enak jugakan ntar jadinya” “iyaaap betul banget
apa kata Nouva” “iya-iya va, lel,,,aku tahu itu” “sssssssssssssssst … berisik
,, pelajaran dulu, nanti ngerumpinya” “iyaa buuuuuuuuun” jawab ketiga gadis itu
kompak.
“Berrys,
ada anak yang pengen jadi teman kalian nih” kata Elly yang tengah ada Levi
disampingnya, Putri Nampak malas-malasan menatap gadis itu tapi kakinya
langsung diinjak Nouva agar dia gak bersifat seperti itu “boleh banget kok
kalau mau temenan ama kita, kita selalu welcome ama siapapun, jadi tenang aja
gak usah takut” “iya bener banget kata Triae,jadi silahkan kalau mau temean ama
kita” kata Lely menambahi kata-kata Triae “kenalin aku Nouva” “aku Lely” “aku
Triae” terdiam sesaat, “dan ini Putri” levi tersenyum “kalau aku Levi,,
berteman sama kalian seperti diaudisi ya,” “diaudisi?” Tanya Elly tak mengerti
“iya, kalian seperti ngadain audisi untuk masuk gank kalian, karena kalian
cantik-cantik kayak gadis pilihan, kayak yang teman-teman bilang” “teman-teman
bilang? Bukankah kamu baru masuk kampus ini ya? Kapan kamu dibilangin ama
temen-temen? Dan temen-temen yang mana?” selidik Putri yang dari awal menaruh
curiga sma Levi “pas aku lagi jalan mau masuk sini kan banyak anak-anak yang
ngomongin kalian, kalau gank kalian cantik-cantik semua sepertinya masuk di
gank kalian itu harus diaudisi dulu gitu” “ohya vi, mohon diralat ya,,kita ini
bukan gank kok,tapi sahabat,,jadi jangan bilang gank lagi, kami kan bukan
berandal, sedikit gak enak didengernya” “maaf lel kalau aku nyebutnya salah”
“udah-udah kenapa percakapanya jadi tegang gini sih, kayak mau nantang ribut
aja, bagaimana kalau kita ke kantin sekarang, udah laper nih” “bener banget apa
kata bunda, dari pada debat untuk hal yang gak penting mending kita ke kantin,
waktunya perut diisi, bukankah tadi pagi kita gak sarapan” tambah Elly, dan
merekapun menuju kantin.
“kayaknya
kamu bener deh put” “bener soal apa lel?” sambil makan cemilan diteras
kontrakan “itu soal levi,kelihatanya tu anak gak beres, aku curiga dari semua
ucapanya, kayak gak masuk akal gitu, masak iya ini kan pertama dia kenal ama
kita, tapi kok udah tahu banyak banget tentang kita” “hmmm,,,kamu baru sadar?
Aku yakin banget kalau dia berteman ama kita itu ada alasanya, gak mungkin
murni karena pengen temenan ama kita, kita harus waspada aja ama dia, jangan
sampai dia merusak persahabatan kita” “kalian ngomongin apa sih? Kelihatanya
seru banget” “masalah levi va, kamu setuju ama kita gak?” Tanya Putri sambil
menawarkan cemilian yang dimakanya “kalau aku sih tergantung nantinya aja,
kalau kamu bilan kita harus waspada ya aku ikut aja, dari pada kita repot
nantinya, mending kita siaga kan” “aku juga setuju itu” tambah Lely sambil
melahap cemilan yang ada ditangan putri “yaaa,,,yaaaa abis nih cemilanku,
waaaah dasar kalian ini lapar atau rakus sih!!” “hahahaha emang dasarnya aja
cemilanya yang tinggal dikit, napa nyalahin kita coba” kata Lely dengan tertawa
lebar “gimana gak nyalahin kalian, kalau cemilan nih aku makan sendiri pasti
ntar abisnya, gara-gara kalian makan jadi cepet abis,,sinii muntahiiin!!!”
“hahahahaha,,,kan kamu put yang nawarin ke aku tadi, barang yang udah masuk
perut gak bisa keluar, dan kalau keluar juga bakal di wc, kamu mau? Yaudah
tunggu besok aja ya kalau aku udah ke wc” “hmmm novaaaa!!! Dasar…malah nyuruh
orang makan kotoran” kata Putri yang Nampak geram “kalian ini kalau digabungin
kayak kucing dan tikus banget sih, ribut terus,kapan ya kontrakan ini bisa
tenang, dan damai” “hahahahaha nanti bun kalau kita bertiga ini sakit hahahaha”
celoteh Lely “udah jangan rebut terus, nih cemilanya, aku kasih banyak,,biar
gak pada berkicau nih 3 burung kelaparan” tambah Elly sambil menaruh cemilan
didepan ke tiga sahabatnya itu.
Malam
hari dikontrakan, Putri dan Nouva Nampak asyik nonton film, Lely yang tengah
asyik smsan dengan pujaan hatinya dan Triae sedang merapikan kamar Nampak
tercengang melihat Elly yang Nampak dandan rapi “kamu mau kemana el?” “ohya bun
aku lupa mau bilang, levi mau kesini, dia katanya pengen nginep sini ama kita,
apa kamu gak di sms bun? Dan ini aku mau jemput dia” “iya el tadi aku juga
disms, tapi aku fikir dia mau kesini sendiri” “apa el? Levi mau kesini? Ngapain
coba dia kesini, menuh-menuhin kamar aja” gerutu Putri, “ya mungkin dia pengen
lebih akrab aja ama kita Putri, udah ah jangan negative thinking mulu, berburuk
sangka itu gak baik lo” “iya bener banget apa kata Elly put, kan niat dia baik
kan ingin temenan ama kita,apa salahnya coba kalau kita temenan ama dia, gak
ada ruginya ama kita kan, lagian kita semua itu saudara bukan, gak terkecuali
ama Levi juga” “terserahlah el, bun,, terserah kalian aja” “waaaah,,gitu donk
put, pasti tambah rame nih kalau tambah lagi satu orang di kontrakan kita”
“bener va, semoga aja dia niatnya bener-bener baik” “berdo’a aja deh kalian va,
lel” “yaudah, aku jemput Levi dulu ya, nanti kemalaman lagi, dan Putri inget
jaga sikap,gak baik ah kayak tadi siang itu,, ok” “hmmmmmmm” jawab putri cuek
“hati-hati el” “ok va, pasti” “sayang,
aku tahu kok kenapa kamu bersikap seperti ini, kamu takut kan perhatian kita
teralih dengan adanya teman baru yang masuk dalam Queen Berrys kan? Tenang aja,
dengan atau tanpa dia itu gak akan merubah apapun yang ada dalam Queen Berrys
kok, kan tambah teman bukanya tambah bagus” “bundaaa,,,bundaa,,, hduh gak itu
maksudku, tapi terserah bunda aja deh, dan terserah yang lainya, aku ngikut
aja” “gitu dong, gitukan baru Putri, ya gak lel?” “hahahaha betul banget vaa,
jadi putri yang heboh kayak biasanya aja, kamu gak pantes masang muka cemas
kayak gitu” “ya,,,kebiasaan kalian berdua, aku selalu di skak terus” “kamu gak
perlu khawatir kayak gitu, kalau ada apa-apa serahkan padaku, nanti akan aku
basmi, orang kayak gitu di gertak sekali pasti takut” “hahahahaha aku malah
yang takut lel” goda Nouva “iya kamu kan
kayak preman lel” tambah Triae “bukan preman bun, itukan jurus melindungi diri
dari musuh” semalaman sambil menunggu datangnya levi masalah yang gak ada
ujungnya yang selalu dibahas ke 4 gadis itu.
“waaah
ini kontrakan kalian? Keren banget di kawasan elite dan nyaman banget” kata
Levi sambil melihat seisi kontrakan dengan girang, lagi-lagi putri hanya
memasang muka datar tanpa ekspresi “biasa aja lah vi, inikan kontrakan
mahasiswa pada umumnya, soal nyaman dan tidaknya juga kan itu semua tergantung
kita bagaimana kita mengatur tempatnya kan” “kamu bener juga el,, kamu memang
selalu berfikir positif dan realistis, aku suka” “yaudah,,ayo sekarang masuk ke
kamar, masak iya kamu mau berdiri terus di ruang tamu ini” ajak Triae “ makasih
ya Triae, dan makasih temen-temen udah memperbolehkan aku main dan menginap di
kontrakan kalian” “biasa aja lah, gak usah sungkan-sungkan, kita kan
teman,,masak iya harus pritungan sih.” “heheheh iya ya, maaf deh lel”
Melihat
Putri dan Nouva asyik mantengin laptop rasa penasarnpun merasuki diri levi
“lagi pada ngapain kalian va, put?” “nih lagi nonton film vi” “emang film apaan
va?” “film anime vi” “wah kalian ini kayak anak kecil ya, nontonya film anime”
“hahaha itulah kebiasaan kami, suka ngoleksi film anime, terutama putri
nih,,suka banget ama anime, sampai-sampai kehidupanya diibaratkan seperti di
dunia anime” “hahaha konyol banget sih, emang kamu punya film anime apa aja
put?” “emangnya kamu tahu tentang film anime apa aja? Percuma juga kan aku
jelasin kalau kamu gak tahu,nanti obrolan kita gak akan nyambung” Lely hanya menghela
nafas melihat percakapan itu, “bun, tangani,,nanti malah akan ribut kalau
dibiarkan gini terus” bisik Lely pada Triae “udah vi, gak usah diganggu putri,
emang kalau dia lagi nonton film kesukaanya, dia paling gak suka diganggu, jadi
kesini aja, ngobrol ama kita” “iya deh triae, aku kesana aja, jadi gak
enak,kesanya ganggu” “putri memang keras kepala” keluh Elly “udah biarin aja,
lo kita tegur ntar dia ngambek El” “iya Lel, mending aku buat makanan, ayok
kamu gak pengen nemenin aku?” “iya bener tuh lel, temenin elly buat makanan,
ada tamu masak dianggurin sih” “ok-ok bun, berangkat deh”
“triae,
boleh aku panggil kamu bunda juga?” “silahkan vi, semua anak kelas kita juga
manggil aku bunda kok, jadi silahkan aja gak papa” “baiklah, bunda,, aku mau
Tanya, leadernya Queen Berrys siapa sih, kok Elly bilang sesuatu yang gak
mengenakkan tentang leader Queen Berrys” “aku leadernya, memangnya dia bilang
gimana vi?” “jadi bunda leadernya? Gak jadi deh bun, nanti kalau aku cerita
takutnya aku dimarahin ama Elly dan ngatain aku ngadu ke kamu lagi” “udah
tenang aja vi gak usah khawatir, aku akan tutup mulut soal itu” “baiklah, tadi
pas dia jemput aku kan dia nungguin aku agak lama bun, terus dia smsan ama aku,
terus dia sms kayak gini, aku juga gak tahu maksudnya apa” kata Levi sambil
memberikan ponselnya ke Triae
“gw sebenernya udah capek ama QB vi, ap lagi ama leadernya yang
selalu bilang A, B dan berkata-kata seenaknya aja, gw pengen punya sahabat yg
bener-bener sahabat, bukan perkumpulan preman kayak gini, gw merasa terkekang,
itu makanya gw diem sendiri, mereka fikir gw pendiem, tapi gw diem ada
sebabnya”
“ini bener sms dari Elly?”
“bunda kan bisa baca nomor yang ngirim pesan itu kan?” “apa benar dia yang
ngirim, aku liat dia biasa aja dan gak komen apa-apa selama ini, tapi kenapa
dia tega bilang begitu kasarnya tentang aku dan Queen Berrys, aku gak nyangka
dia tega bilang kayak gitu” “aku jadi merasa bersalah bun dan gak enak udah
bilang ini ke kamu, dan aku juga takut kalau elly ntar marah ama aku karena
ngadu ama kamu” “kamu tenang aja ya vi, aku akan diem kok, aku akan simpan rasa
sakit ini dalam hati, terimakasih ya udah kasih tahu aku, mataku udah kebuka
sekarang” “syukurlah bun, aku jadi lega dan gak takut lagi, bunda yang sabar
ya…”
“taraaang, mie special buatan
Lely_dunk dan Elly siap memanjakan lidah kalian” kata Lely sambil menaruh mie
yang sudah siap dimakan di meja kamar “gak ah, aku gak lapar,,aku mau tidur aja
capek” “bunda kamu kenapa? Gak biasanya kamu gak nafsu makan? Kan biasanya kamu
yang paling semangat ama makanan bun?” “aku capek el!!” “udah-udah el, gak usah
dipaksa,mungkin benar bunda kecapekan, kan tadi dia beres-beres kamar
sendirian” kata Putri yang melihat Elly terdiam karena dibentak Triae “sekarang
waktunya kita makaaaaaan” kata Nouva penuh semangat yang berhasil menyairkan
suasana.
“yaudah, berhubung kalian
repot-repot masak buat aku, sekarang giliranku yang cuci piring ya” “aku bantu”
“kamu yakin mau bantu aku put?” “iya, kenapa enggak..kasihankan tamu harus cuci
piring sendirian” “aku ikut dunk” “gak usah va, biar kami berdua aja, lagian
cucianya sedikit aja kok” “ok deh kalau gitu put,” Putri dan Levipun menuju
tempat cuci piring.
Sekejap suasanya menjadi
hening dan kaku, Levi Nampak tidak nyaman dengan ekspresi Putri yang Nampak
benar-benar tidak menyukainya “sebenarnya, apa tujuanmu ingin masuk ke
tengah-tengah Queen Berrys?” “apa maksudmu put?” “apa kamu ingin menghancurkan
persahabatan Queen Berrys, dan mengadu domba kami? Aku beri tahu ya, seberapa
besar dan gigih kamu mengadu domba ataupun menghancurkan kami, kami gak akan
pernah pisah, karena kami Queen Berrys, lebih dari sahabat, dan lebih dari
Girlsband,” kata putri berlalu pergi “lo put, katamu mau bantuin levi cuci
piring, kok pergi?” “udah selesai lel, yang aku cuci piringku sendiri”
“hmm,,,dasar anak itu..maafin ya vi, maklumlah, dia dirumah gak pernah
ngapa-ngapain selain tidur dan main laptop jadi bantuinya juga kayak gini deh”
“gak papa lel, putri itu serem ya” “serem gimana? Malah anak-anak tahunya aku
lo yang serem, dia itu malah anaknya kayak anak kecil dan ceroboh, jadi mana
mungkin dia serem, kamu bisa aja” “tadi dia abis ngancam aku lel” “ngancam
gimana vi?” “aku dituduh berteman ama kalian itu hanya untuk menghancurka Queen
Berrys” kata Levi dalam tangis, melihat Levi menangis Lely langsung memeluknya
“udah gak usah difikirin, nanti akan aku kasih tahu putri, jadi tenang aja ya”
“makasih lel,” kata Levi dengan senyum manisnya.
Dikamar, Nampak Elly yang
masih memikirkan bentakan Triae kepadanya “kenapa ya va bunda jadi semarah itu,
bukankah selama ini secapek apapun dia, dia gak pernah bentak kita seperti itu,
kenapa tadi dia bentak aku kayak gitu” “udah el, jangan diambil hati,, kamu
tahu sendiri kalau bunda itu anaknya suka bercanda kan” “iya juga sih va, ya
udahlah,,lagian akukan gak ngelakuin kesalahan apa-apa jadi biarkan aja sih”
“lha itu baru Elly, bawa happy aja, yang penting kita akan selalu solid dan
kompak sampai kapanpun” “iya dunk, Queen Berrys harus selalu kompak sampai
kapanpun” “dooooooooooooooooooooooooor!!!!!!!” teriakan putri berhasil mengagetkan
Nouva dan Elly” “oalah tuyuuul..bikin orang jantungan aja” “hahahaha mulai
kumat julukan jeleknya” “tapi kata nouva bener lo, kamu ini bikin kaget aja
put” “habisnya dari jauh aku liatin kalian ngmongnya serius amat, jadi aku
bikin kejutan aja biar suasananya jadi ceria lagi hehehe” “inilah tipe manusia
yang kurang kerjaan” kata Nouva dengan tampang lempengnya “benar-benar gak
punya kerjaan” tambah Elly dengan ekspresi yang sama.
Pagi harinya mereka sibuk
berdandan ria untuk berangkat ke kampus, Nampak Elly sibuk sendiri dengan
tasnya “kamu kenapa El? Yang lain sibuk dandan kok kamu sibuk bongkar isi tas?”
“lagi bingung nih va, uang yang baru aku ambil dari ATM kemarin aku taruh mana
ya, kok gak ada ditas” “mungkin kamu lupa naruhnya el, coba periksa lagi” “gak
lel, aku gak lupa kok, aku yakin aku taruh di dalam tas” “lha terus kemana tuh
uang? Masak iya jalan sendiri?” “kamu ini put, masalah serius malah
dibecandain” “bunda gak liat dompetku?” “gak!” semuanya terdiam sesaat
mendengar jawaban Triae “bun, kamu masih kecapekan ya? Kok pengen marah-marah
terus, apa kamu lagi dapet bun?” “lagi gak enak badan aja put” “jangan lupa
minum obat dan banyak istirahat bun” “bener banget tuh kata Elly bun, jangan
kecapekan juga, dan perhatikan makanya” “iya lel….udah kayak ibu-ibu aja
nyeramahinya,ayok berangkat, nanti telat” “ayoook bundaaa” jawab mereka kompak.
“put, aku mau ngomong ama
kamu” tiba-tiba Lely narik tangan putri “ngomong apa emangnya lel?” “kamu ini
gimana sih, udah dibilangin ama aku, elly dan nouva kalau jaga sikap ama levi,
kasihankan dia kamu curigai terus kayak gini, semalem tau gak abis kamu katain,
dia langsung nangis” “apa kata-kataku keterlaluan ya?” “masih Tanya, Tanya aja
ama dirimu sendiri..kan udah aku bilang kalau ada apa-apa kan bisa aku atasi,
jadi kamu gak usah kayak gitu, gak ada gunanya malah hanya nimbulin masalah aja
tau gak” “iya-iya,,,emang aku selalu salah dan selalu ceroboh, mending aku diem
aja kalau gitu” kata putri lalu pergi meninggalkan Lely sendiri.
“Lel, pinjem HP dong..HPku lowbert
nih..” “ambil aja di tas el” “ok aku ambil ya..” betapa kagetnya Elly ketika
membuka tas Lely, dompetnya ada didalamnya “Lel, ini kan dompetku, kok bisa ada
di tasmu, ini kan aku cari-cari dari tadi, kamu yang mengambilnya kan?”
“looo…gak el, aku aja baru tahu kalau dompetmu ada ditasku, aku juga gak tahu
gimana bisa ada dalam tasku el” “udah deh, gak usah alasan lel, gak mungkin kan
dompet bisa jalan sendiri ke tasmu kalau memang gak kamu yang ngambil, ternyata
member Queen Berrys ada yang klepto ya” “yang baik dunk el kalau ngomong,
jangan bilang aku klepto kayak gitu, demi apapun aku gak ngerasa ngambil
dompetmu, jadi jangan pernah bilang aku klepto!” “terserah aku gak perduli
tentang semua itu! Klepto tetaplah klepto!” kata Elly dengan penuh amarah.
“va, dimana anak-anak kok pada
sepi gini,,” “gak tahu vi mereka kemana, tumben banget nih aku ditinggal
sendiri kayak gini, kalau bunda sih katanya lagi ngurus surat apa gitu aku gak
tahu, kalau yang 3 gak tahu deh ngilang dimana” “bener apa kata anak-anak”
“maksudnya?” “kalau kamu masuk Queen Berry situ hanya dimanfaatin ama mereka,
mereka gak beneran mau sahabatan ama kamu va, tapi itu kata anak-anak,,semoga
aja gak bener” “gak mungkin lah vi, mereka itu baik dan tulus kok sama aku,
jadi pemikiran anak-anak itu salah” “semoga aja gak bener ya va, soalnya aku
juga berfikiran sama kayak anak-anak, kalau mereka tulus kok mereka ninggalin
kamu sendirian gini” “mungkin mereka lagi sibuk” jawab Nouva yang mulai memikirkan
perkataan Levi.
“va, bisa nganterin aku ke
ATM? Uangku abis nih..nanti sekalian shooping” “ok deh lel, terus dimana elly
dan putri” “aku gak tahu, mereka pada pergi” “yaudah vi, aku tinggal nganterin
lely dulu ya” ‘iya va, hati-hati ya dan ingat kata-kataku tadi” perkataan Levi
hanya dibalas dengan senyuman, Nouva dan Lelypun berlalu meninggalkan Levy.
“emang kata-kata apa va yang
dimaksud levy?” “gak apa-apa kok, gak penting” “ehmm,,gitu,…ok deh aku gak
Tanya lagi”
Setibanya di kontrakan “va,
bisa bantuin aku? bantuin ngerjain tugas dunk, bingung nih,,putri dimintain
bantuan malah tidur” “aku capek nih el, mau istirahat” “ya nouva, bentar
aja,,nanggung nih,,,” “aku bilang capek ya capek el!,,ternyata benar ya, aku di
Queen Berrys ini hanya dimanfaatin aja, kalian gak benar-benar mau bersahabat
ama aku, semua yang kalian berikan itu pamrih!!” “apa maksudmu va?” udah
jelaskan kalian ini manfaatin aku, masih Tanya aja bun maksudku apa..aku
ngantuk mau tidur!!” semua terasa hening tanpa ada satu orangpun yang
berbicara.
Malam ini suasana begitu
berbeda dari biasanya..biasnya ke lima gadis itu yang saling ledek, saling
tertawa bersama kini semua telah sirna, mereka bahkan terkesan saling tak
mengenal satu sama lain, emosi, sakit hati, dan kecewa semua tergambar jadi
satu pada raut wajah mereka. “kenapa jadi gak menyenangkan seperti ini sih,
heyy kalian…ayolah berbicara sepatah kata aja,,aku kesepian kalian begini”
kata-kata putripun tanpa balasan “hmmmmm..yaudah mending aku keluar aja deh,
cari udara segar” “aku ikut put” “ok bun, ayok kita keluar”
“bun,sebenarnya apa yang
terjadi? Kenapa kamu jadi seperti ini, biasanya kalau Queen Berrys ada masalah
bunda malah yang selalu nyatuin kami, kok sekarang bunda ikut-ikutan diem kayak
gini” Tanya putri yang penasaran melihat
tingkah teman-temanya yang menurutnya gak wajar. “aku kecewa ama Elly put, itu
kenapa sebabnya aku bentak dan jutekin dia beberapa hari ini” “kecewa kenapa
bun?” “dia sms levi kalau dia benci ama aku karena aku leader yang gak baik,
selu bilang A, B seenakku, dan dia sebenernya tertekan masuk member Queen
Berrys, aku kecewa ama dia, dulu aku fikir dia pendiam ternyata itu
satu-satunya hal yang dia bisa lakukan karena sebenarnya gak betah ama kita,aku
gak nyangka dia bilang gitu” “tunggu bun, emangnya itu benar-benar nomor elly?
Bisa sajakan levi itu ngarang cerita” “nomornya itu jelas banget kalau nomor
elly put,” “bunda jangan ambil keputusan sepihak ya, bukankah bunda leader
kami, jadi bunda sebaiknya tanyakan langsung ama elly yang sebenarnya bun, aku
tahu kok bunda pasti bisa mempersatukan member Queen Berrys lagi dan membuat
suasanya yang beku ini menjadi cair dan hangat seperti semula, bunda pasti bisa
melakukan itu semua, karena bunda leader kami” kata putri sambil menepuk bahu
Triae sambil tersenyum simpul “baiklah put, memang benar katamu, lagian aku
juga gak suka kalau member Queen Berrys jadi hancur begini” “gitu dunk, itu
baru bunda kami..semangat bun!!”
Dirumah Levi, “waaah putri,,ada
apa kamu datang kerumahku? Tumben banget” Tanya levi dengan wajah
berbinar-binar “hentikan menunjukkan ekspresi palsumu itu, aku kemaren bukankah
sudah bilang kalau kamu gak bisa menghancurkan Queen Berrys kan, tapi kamu
terlalu nekat untuk mencobanya ya, aku salut lo sama kamu, mungkun kamu menang
karena akhir-akhir ini semua member Queen Berrys saling diam dan gak mau
ngomong satu sama lain, tapi percayalah kalau itu hanya sementara, pada
akhirnya kebenaran pasti akan menang, mendung dan hujan yang Queen Berrys
alami, akan menampakkan sebuah pelangi pada akhirnya,” “kenapa kamu yakin
seperti itu?” “kamu mau bukti levi?” “buktikan saja kalau memang kamu bisa
melakukanya” “bukan aku vi yang melakukanya, tapi semua member Queen Berrys”
kata putri sambil meninggalkan rumah levi tanpa permisi.
“el, aku mau Tanya sama kamu
tentang sms yang mau kirim ke levi” “akhirnya bunda mau bicara sama aku, emang
sms apa bun?” Tanya elly penasaran “tentang curhatan yang bikin Queen Berrys
terutama aku sakit hati kalau membaca isinya, tentang kebencian dan kemuakanmu
terhadapku dan ketertekananmu masuk Queen Berrys” “apa maksud bunda? Aku sama
sekali gak mengerti, bahkan aku gak pernah curhat tentang apapun sama orang
lain selain Queen Berrys bun, apa lagi ama dia orang yang baru aku kenal, benar
kalau aku baik sama dia, tapi belum tentu keakraban itu aku bisa curhat
segalanya sama dia, apalagi tentang jelek-jelekin bunda atau Queen Berrys, sama
sekali gak pernah, emangnya kapan itu bun?” “malam dimana dia menginap pertama
kali disini dan kamu menjeputnya saat itu” elly mulai mengerti arah pembicaraan
triae. “kayaknya bener apa kata putri bun, kalau levi punya niat buruk ama
Queen Berrys, yang sebenarnya terjadi malam itu, dia pinjam HPku saat aku
nyetir pas bawa dia kesini, jadi aku pinjamkan saja, aku gak tahu kalau dia penjem
HPku untuk sms ke nonya sendiri kayak gitu dan menghasut bunda dengan hal itu”
“jadi begitu ceritanya, benar-benar levi keterlaluan, jangan-jangan soal nouva
dan kamu sama lely ada hubunganya juga ama levi?” “kalau soal nouva ada
kemungkinannya, tapi kalau soal lely aku gak jamin bun” “kenapa begitu el?”
“karena udah ada bukti dia nyuri dompetku” “walau begitu apakah kamu gak mau
maafin dia? Biar bagaimanapun kita itu sahabat, ingat itu..yang pentingkan
uangmu gak kurang sepeserpunkan?” “bukan masalah uangnya bun, tapi ini masalah
kejujuran dan kepercayaan” “yaudah, kita urus belakangan, yang terpenting kita
yakinin nouva dulu, biar fikiran dia tentang kita gak makin aneh-aneh” “bunda
benar, ayok kita kasih pengertian ama dia”
Putri yang baru datang ke kontrakan
Nampak heran melihat lely berada diluar sambil menitikan air mata “tumben amat
cewek se cuek kamu bisa nangis lel, ada apa? Kamu sakit?” tampak putri
penasaran “aku gak tahu harus gimana put, aku bingung” “bingung kenapa? Udah
jangan nangis, kamu itu jelek kalau nangis, gak ada pantas-pantasnya” “aku gak
tahu bagaimana caranya, kenapa dompetnya elly tiba-tiba ada ditasku, sungguh
aku sama sekali gak mengambil dompet itu, buat apa aku ngambil dompet itu gak
ada gunanya kan, tapi elly sama sekali gak percaya dan bilang kalau aku klepto,
aku sedih kenapa aku dibilang klepto sama dia, bukankah kita ini sahabat, tapi
kenapa dia sama sekali gak percaya sama aku put” “aku tahu kok perasaanmu lel,
dan wajar saja kalu elly seperti itu” “kamu belain elly, dan kamu juga mau
nuduh aku klepto?” “bukan-bukan kayak gitu maksudnya, sekarang gini, coba fikir
kalau posisinya dibalik antara kamu ama elly, pasti kamu juga akan sulit
percayakan, karena buktinya kayak gitu, kalau kamu gak ngerasa ngelakuin, kamu
harus cari pelakunya kan,orang yang sebenarnya udah naruh dompet itu ke dalam
tasmu, dengan begitu nanti elly akan percaya” “aku gak nyangka put, kenapa ada
orang yang tega banget sama aku, fitnah aku kayak gini, apa salahku sama orang
itu sampai dia beginiin aku” “yang sabar aja lel, semua pasti ada jalan
keluarnya kok”
“va, apa kamu masih ngira kami
manfaatin kamu?” Tanya elly yang melihat nouva sedari tadi mengurung diri
dikamar “Tanya pada hati kalian” “sayang, kami sama sekali gak ada fikiran buat
manfaatin kamu, emang kamu kata siapa kalau kami begitu?” “dulu memang aku bego
gak menyadari semua ini, tapi setelah levi bilang ke aku, mataku sekarang
kebuka dan bisa melihat siapa sebenarnya kalian itu” “kami gak seperti itu va,
dan maaf kalau tadi aku minta ajarin buat ngerjain tugas gak tahu kalau kamu
capek banget, biasanya secapek apapun kamu, pasti kamu selalu nolong semua
member Queen Berrys, makanya aku berani minta tolong ama kamu va, dan itu bukan
berarti aku ataupun kami manfaatin kamu, tapi karena aku tahu kalau kamu smart
dan suka bantu kami” “benar apa yang dikatakan elly, andaikan kami hanya ingin
memanfaatkanmu, kami gak perlu masukin kamu jadi member Queen Berrys kan?
Bukankah kita ini keluarga? Makanya kami bersikap seperti adanya keluarga,
keluarga yang jadi penolong sepertimu, keluarga yang keibuan seperti aku,
keluarga yang tegas seperti lely, keluarga yang mampu mendinginkan suasana
seperti ely dan keluarga yang kacau seperti putri, baik gimanapun kita punya
kekurangan dan kelebihan, dan kita saling melengkapi, itukan gunanya keluarga”
mendengar penjelasan elly dan triae nouva hanya bisa menunduk dan sejenak
berfikir, semua yang ada diotaknya semakin membuatnya bingung, dia terus
bertanya dalam hati “siapa yang harus aku percaya, apa benar apa kata-kata
bunda dan elly atau apa benar kata-kata levi?” “aku tahu va, saat ini kamu
bingung dengan semuanya, kalau apa yang kamu lihat belum bisa membuatmu
percaya, maka dengarkan kata hatimu va, mata mungkin saja bisa salah, tapi
percayalah mata hati tidak akan pernah salah, dan apakah kamu akan terperangkap
dengan kata-kata levi? Orang yang bahkan belum setahun kamu kenal?” kata elly
sambil menepuk bahu nouva “mungkin kalian benar, aku ini bodoh,,begitu mudahnya
diperalat ama levi dan percaya begitu aja dengan kata-kata manisnya,, dan aku
baru ingat juga kata-kata putri, kalau kita disuruh hati-hati ama levi,
ternyata benar kejadian sekarang,” “yaudah, yang udah terjadi biarlah terjadi
ya va, sekarang ayok kita cari lely ama putri, dan kamu el kamu juga harus berfikir
positif ama lely ya,,jangan karena salah faham masalah dompet persahabatan ini
jadi berantakan” “iya el aku juga setuju ama bunda, mungkin aja yang ngambil tu
levi terus dia manipulasi semuanya, bukankah kekacauan yang terjadi ama Queen
Berrys semua gara-gara ulahnya dia” “ya udah bun, va,,kita liat aja ntar gimana
ya” “hmm…ok deh” jawab nouva, dan ketiganya mencari lely dan putri.
“kamu kenapa lel?” Tanya triae
yang melihat lely menangis, dan lely pun hanya terdiam “udah el, kamu jangan
kayak gini, kamu harus maafin lely, kasihan kan dia nangis gara-gara hal kayak
gini, dan kamu juga kan gak dirugikan kan?” “udah lah va, kamu itu gak tahu,
ini bukan masalah sepele atau enggak, tapi ini masalah kepercayaan”
“hmm,,,keras kepalanya kumat elly, udah-udah malah jadi ribut gini” kata triae
menengahi “mereka berdua gak salah kok, dan mereka berdua juga gak benar..
semua ini hanya perlu bukti untuk memperjelas semuanya, dan mengetahui siapa
dibalik semua ini, dan untuk memastikan kalau lely benar-benar gak bersalah,
bukankah itu yang terbaik untuk semuanya” “benar banget apa kata putri,
sekarang bukan waktunya kita untuk saling menyalahkan ataupun membela siapa
yang benar, sekarang kita harus membongkar dalang dibalik semua ini, walaupun
kita yakin satu orang yang ada dibalik semua ini, bukankah kita gak bisa
menuduhnya tanpa bukti? Dan itu juga akan jadi senjata dia untuk menyerang
balik kita dan bilang kalau kita merusak nama baiknya” “iya bun, cara
satu-satunya adalah mincing dia” “mincing gimana maksudnya va?” Tanya lely yang
tak mengerti “ya mincing dia untuk bilang langsung dari mulutnya kalau dialah
dalang dibalik semua ini, tapi mincing juga perlu umpan juga kan, dan
satu-satunya yang bisa jadi umpan hanya lely” “kamu gila va, kenapa harus lely
yang jadi umpan?” “kenapa el? Kamu khawatir ama lely kalau nanti dia akan
kenapa-napa?” elly pun hanya terdiam “baiklah, kalau memang aku harus jadi
umpan untuk semua kesalahan ini, aku mau.. bukankah semua ini juga gara-gara
aku, semua gak akan terjadi kalau gak ada aku kan, jadi kenapa harus takut,
biar kita bongkar kebohongan cewek kamseupay itu, agar dia gak seenaknya aja
ngancurin Queen Berrys kayak gini” “kalau kamu siap lel, kamu besok bisa kok
ketemu ama levi, biar aku yang ngatur, kamu rekam dan pancing dia sampai dia
bicara apapun yang sebenarnya ama kamu, dan kita juga akan langsung datang
sendiri kesana, buat ngawasin kamu dan buat jaga-jaga kalau ada hal buruk
diluar keinginan kita” “ok put, kalau gitu rencananya aku setuju, el, va, apa
kalian juga setuju dengan rencana ini?” “ya kayaknya film anime udah buat dia
memikirkan ide gila kayak gini, tapi apa salahnya nyoba, kan kita gak tahu juga
hasilnya kayak gimana, bener kan el?” “kalau aku ngikut aja gimana baiknya, aku
juga ingin tahu kebenaranya kayak gimana” “baiklaaah, kalau semuanya udah
setuju, besok kita beraksi ya Berrys” kata putri dengan semangat yang menggebu.
“lel, hati-hati ya,,,kami disini
ngawasin kamu kok” kata triae menyemangati lely “tapi apa gak aneh makek kostum
yang konyol kayak gini put?” keluh nouva karena selain lely mereka memakai
kostum penyamaran yang jelas anehnya “hehehehe,,,biar lebih kerenkan, kan kalau
di anime ini biasanya berhasil” “hduuh,,,ini dunia nyata, masak iya disamain
ama anime” “terus harus pakek kayak apa el?” “mau ketemuan di café kan?” “iya
el” “yaudah kita pencar jadi dua meja aja, kalau kita satu meja pasti dia akan
curiga, dan kita pakek kostum juga senatural mungkin tapi, hanya pakek merubah
bentuk wajah aja, nanti dia juga gak akan mengenali kita” “waaah saranmu el,
kayak difilm Indonesia aja, tapi hati-hati biasanya gagal loch” “dari pada
saranmu put!!’ jawab nouva, elly dan triae kompak “ya udah deh, aku ngikut aja”
tambah putri dengan muka datarnya. “kamu pasti bisa lel,” kata nouva
menyemangati “udah gak usah lebay, yaudah kita harus siap-siap sebentar lagi
kan kita nyusul” “iya bun” jawab ketiganya kompak “yaudah aku berangkat dulu
ya” “iyaaa” tambah nouva dan putri.
“kenapa kamu el? Khawatir ama
lely ya? Kok dari tadi gelisah banget” selidik nouva “gak kok, biasa aja” “udah
va, jangan ledekin elly terus, gak usah ditanya pasti dia gelisah lah
membiarkan lely berangkat sendirian ke kandang macan” kata triae melihat elly
yang selalu diledekin nouva “huuuuuuuuuuust berisik, ayo berangkat..aku udah
gak sabar nih” “ok put, yok kita berangkat” jawab bunda merekapun langsung
menuju café dimana lely dan levi bertemu.
“kenapa kamu nagajak aku ke
café lel? Tumben banget,,, kamu mau curhat ya?” Tanya levi dengan gaya khasnya
“aku gak ingin teman-teman tahu tentang masalah ini, tapi aku harus bicara
empat mata sama kamu” “ada apa? Tumben sekali kamu murung kayak gini lel,
bukankah kamu terkenal paling tegas dan ditakuti dari kelima member Queen
Berrys? Tapi kenapa kamu jadi gak bersemangat seperti ini?” “waah kamu pintar
ya, bisa tahu sifat kelima Queen Berrys padahal kamu belum lama kenal kami, dan
itu juga terjadi saat kamu pertama masuk kampus ini, kamu tahu dari pertama aku
udah ngawasin kamu, tapi aku gak mau kayak putri yang terang-terangan
nunjukinya ke kamu, karena aku berharap kamu gak kayak gitu, tapi nampaknya
putri benar, gak seharusnya aku baikin orang yang punya niat untuk
menghancurkan Queen Berrys” “apa maksud kamu? Kamu jangan nuduh orang tanpa
bukti lel, kamu bisa aja aku tuntut dengan tuduhan mencemarkan nama baik orang”
“udah aku duga kamu pasti bilang seperti itu, dan asal kamu tahu,, aku kenal
dengan salah satu temanmu yang ada disini, kalau sebenarnya kamu udah sering
masuk ke kampus kami sebelum kamu pindah kesini kan, dan kamu juga sempat
beberapa kali cari tahu tentang kami, sekarang aku mau Tanya kamu kan yang
ngadu domba aku sama elly, kamu yang masukin dompetnya ke tasku!!” mendengar
kata-kata lely levi tersenyum, ntah apa makna senyumanya itu “lucu banget ya,
membongkar kebusukan orang yang gak melakukan perlawanan kayak kamu,
benar-benar membosankan” “hahaha, membosankan katamu? Apakah masih akan
membosankan kalau melihat teman-temanmu hancur hanya dengan kedua tanganku?
Katanya Queen Berrys kompak, tapi apa, mereka kumpulan orang bodoh yang mudah
dibodohi, dan mudah dihasut, ternyata hanya dengan sedikit usaha aja, kalian
langsung hancur berantakan, ohya memang benar aku yang naruh dompet elly ke
tasmu, saat kamu tengah sibuk memasak ama dia, dan saat triae udah kena
hasutanku, dia langsung berbaring dan gak sadar dengan apa yang aku lakukan
dikamar kalian” “iya sangking kami bodohnya ampek kamu menghasut bunda dengan
sms yang kamu tulis sendiri itu kan, kamu pinjam HPnya elly untuk mengirim sms
ke nomormu sendiri” “iya itu karena kalian itu bodoh, gampang dibodohi” “kami
bukan bodoh, kami ingin baik sama kamu” “owh,,baik…ok tapi sayangnya aku gak
butuh itu dari kalian, kamu,, kata anak-anak kamu yang paling tegas, kamu yang
jadi pelindung Queen Berrys, itu sebabnya aku ingin sekali menjadikanmu
korbanku, ternyata benar apa dugaanku kalau kamu gak setegas yang aku fikir,
triae yang diagung-agungkan sebagai leader dan bunda dari member Queen Berrys,
ternyata dia sama sekali gak seperti yang aku bayangkan, aku fikir dia akan
cuek dengan semua hasutanku dan akan menyadari kalau ini semua ulahku, ternyata
dia malah ikut kehasut juga, elly cewek pendiam itu, sangking positif
thinkingnya dia sampai gak sadar kalau dia aku peralat, seperti halnya dengan
nouva, dengan mudah aku bisa merasuki fikiranya dan menhasut kalian, dasar
kalian bodoh, mudah sekali aku hasut, ohya satu lagi putri, cewek
kekanak-kanakan itu, melihatnya membuat aku muak” “muak karena kamu gak bisa
memperdaya dia kan?” “hahahaha, iya itu salah satunya, tapi masih ada sebab
yang membuat aku muak ama dia, cewek ceroboh kayak dia kenapa bisa masuk dalam
Queen Berrys, bukankah itu akan merugikan kalian,” “terus apa maksud kamu yang
paling cocok menggatikanya itu kamu? Jangan mimpi..sekurang ataupun seburuk
apapun mereka, mereka sahabatku, dan kami saling melengkapi, aku rasa udah
cukup ya berceloteh ama orang kayak kamu, dan terimakasih atas hari ini,
setidaknya aku udah punya bukti untuk aku berikan ke Queen Berrys lainya” kata
lely sambil menunjukkan bukti rekamannya. “owh, jadi tujuan kamu mengajakku
bicara karena ingin memancingku untuk bicara panjang lebar tentang ini? Hahaha
bagaimana kalau rekamanmu aku rusak, apakah kata-katamu masih bisa dipercaya
sama member Queen Berrys yang lain?” “dengan atau tanpa bukti itu, aku yakin
member Queen Berrys yang lain akan percaya sama lely!” kata putri sambil duduk
mendekat disebelah lely dan levi “anak gak berguna ada disini juga,” “aku
memang gak berguna, tapi aku sangat berguna untuk membongkar kebusukanmu levi,
kamu fikir lely sendiri disini? Kamu salah, dari tadi aku, elly, nouva dan
triae udah ada disini dan mendengar dengan jelas apa saja kata yang kau
keluarkan dari mulutmu, memalukan” “dan meski putri gak berguna, dia selalu
berguna buat kami, kalau gak ada dia kami gak mungkin bisa berada dalam
masalah-masalah konyol yang dia buat, dan kami menikmati setiap saat itu”
“bener banget apa kata nouva, meski kami banyak kekurangan, tapi kelebihan kami
yang berbeda mampu membuat kita satu, itulah alasan kenapa kami membuat nama
Queen Berrys pada persahabatan kami, karena kami bukan hanya sekedar sahabat,
tapi kami ini keluarga, dan kamu salah besar kalau hasutan itu akan
menghancurkan persahabatan Queen Berrys, karena dengan hitungan jam, kekacauan
yang kamu buat pasti akan sirna dengan sendirinya, jadi aku sarankan,,kalau
kamu mau menghancurkan Queen Berrys seharusnya kamu harus tahu lebih tentang
kami, bukan hanya sekedar tahu tentang kami” kata triae dengan memegang pundak
levi dengan keras, “sekarang kamu tahu kan vi siapa sebenarnya Queen berrys,
dan soal masalah curi mencuri dari awalpun aku percaya kalau lely gak melakukan
semua itu, aku diam dan kekeh pada pendirianku karena aku ingin lely usaha
untuk membongkar kedokmu, dan kebusukanmu,,dan mau gak mau kamu juga harus
mengakuinya kan kalau lely memang cewek yang tegas, yang bisa menjaga Queen
Berrys, jadi jangan anggap remeh kami!” mendengar kata-kata Queen Berrys Nampak
levi menunduk dengan keringan dingin yang bercucuran “udahlah Berrys, kalau
kita pojokin terus dia bisa pingsan lagi, yok kita jalan-jalan,,melepaskan
penat yang telah dia buat sama kita akhir-akhir ini” “ide bagus lel, yuuuk
berrys kita pergi” “iyaap leader!!” jawab keempat member Queen Berrys kompak.
“yaaaaa,,, kok ujan sih….”
Keluh nouva “cuaca ini sama kayak kita kemaren ya, mendung saat kita mulai
berselisih faham, dan hujan saat kita mulai berderai air mata karena kesalah
fahaman yang dibuat orang yang gak bertanggung jawab itu” “iya bun, tapi lihat
deh sebelah sana, ada pelangi,,itu juga sama kayak kita, setelah kita laluin
sedih dan air mata, akhirnya kita tetep bersatu dan bahagia kan..” kata lely
sambil memandangi pelangi dialangit yang mulai cerah itu “dan pada akhirnya
kita akan selalu bersama, setidaknya hal ini bisa sebagai pembelajaran yang
berharga buat kita, agar persahabatan kita akan tetap solid seberat apapun
masalah yang kita hadapi” “kamu memang benar el, tapi bukankah adanya masalah
itu membuat hari-hari kita semakin seru, gak mungkin akan ada pelangi kalau
sebelumnya gak ada mendung dan hujan kan? Begitu juga persahabatan kita, kita
gak akan bisa lebih bahagia dan lebih menghargai persahabatan kalau kita gak
mengalami masalah yang membuat kita jatuh bangun, membuat kita marah, kecewa,
sedih bahkan menangis, dan pada akhirnya pelangi kebahagiaan kita akan muncul
dan menghapus semua kesedihan itu” “iya put, kali ini kamu benar,sampai
kapanpun kita akan selalu bersama, gak akan pernah bisa terpisah, sebagai
leader aku akan jaga kalian dan jaga Queen Berrys agar selalu satu sampai
kapanpun, melewati setiap canda dan tawa” “karena persahabatan kita indah
bagaikan pelangi kan buuun!! Hahahaha” kata keempat member itu kompak.
SELESAI